PALU, Kabar Selebes – Jumlah daerah rawan pangan di Sulawesi Tengah (Sulteng) mengalami peningkatan di tahun 2023 dibandingkan dengan tahun 2022. Berdasarkan data dari Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) Sulteng 2023, terdapat 25 kecamatan yang masuk kategori rawan pangan prioritas 1, naik dari 4 kecamatan di tahun 2022.
Kenaikan ini disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor, salah satunya adalah letak geografis daerah yang sulit dijangkau karena infrastruktur yang belum memadai. Hal ini menyebabkan akses terhadap pangan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA) menjadi rendah.
Menanggapi situasi ini, pemerintah daerah menerapkan Inovasi Sektor Pangan berupa Terminal dan Transportasi Pangan Terpadu (Tetra Pandu). Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan distribusi pangan kepada masyarakat dengan jumlah yang cukup, aman, bermutu, dan terjangkau, serta menurunkan angka daerah rawan pangan di Sulteng.
Tetra Pandu memiliki empat konsep utama:
- Terminal Pangan: Mengatasi tingginya harga pangan, rendahnya diversifikasi pangan, dan merampingkan tata niaga serta memotong rantai pasok tengkulak.
- Transportasi Pangan: Mengatasi permasalahan pola distribusi pangan, kecukupan konsumsi pangan sesuai jumlah kalori per kapita, pemenuhan skor pola pangan harapan, dan mempercepat akses pangan.
- Keterpaduan Pangan: Mengatasi permasalahan sektoral penanganan pangan, keterpaduan tugas dan fungsi penyediaan, ketersediaan, kecukupan, keterjangkauan & pengawasan pangan.
- Keterpaduan Sasaran: Memilih lokasi pilot project di daerah prioritas rawan pangan yang bersinggungan dengan daerah kemiskinan ekstrim, stunting, desa tertinggal, dan lainnya.
Program ini akan dilaksanakan di 5 desa prioritas I (sangat rawan), yaitu:
- Desa Walandano di Kabupaten Donggala
- Desa Labuan di Kabupaten Poso
- Desa Toyado di Kabupaten Poso
- Desa Silanca di Kabupaten Poso
- Desa/Pulau Bambu di Kabupaten Tojo Una-Una
Penetapan desa-desa tersebut berdasarkan SK Gubernur Sulteng No. 500.6.1/15.1/Bappeda-G.ST/2024 tentang Penetapan Desa Percontohan Inovasi Terminal dan Transportasi Pangan Terpadu Tahun 2024.
Terdapat 20 institusi yang terlibat dalam Inovasi Tetra Pandu, termasuk Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sulteng, Dinas Koperasi & UMKM Sulteng, Dinas Kesehatan Sulteng, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Sulteng, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Sulteng, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulteng. Inisiatif ini digagas oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sulteng.
Inovasi Tetra Pandu diharapkan dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi masalah kerawanan pangan di Sulteng dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah-daerah rawan pangan.***