PARIGI, Kabar Selebes – Pondok Tahfidz Al-Qur’an, Ma’had Al-Mubarok, yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Al-Ihsan Wahdah Islamiyah Kabupaten Parigi Moutong, menyatakan dukungannya terhadap pencegahan penyebaran paham radikal. Hal ini diungkapkan oleh Ustaz Fauzan, sumber yang memiliki hubungan dekat dengan pondok tersebut.
Pondok ini, yang awalnya didirikan pada 5 Februari 2009, kini menjadi Ma’had Al-Mubarok setelah sempat berhenti operasional selama beberapa tahun sejak 2016. Kini, Ma’had Al-Mubarok membina 23 santri, kebanyakan berasal dari kalangan dhuafa, bahkan ada yang berasal dari daerah pegunungan terpencil sebagai upaya inklusi sosial dengan bantuan beasiswa dari Laznas Wiz.
Namun, antusiasme warga dhuafa untuk menyekolahkan anaknya di pondok ini tidak sebanding dengan fasilitas yang tersedia. Dengan lahan yang terbatas dan asrama serta ruang belajar yang terbatas, mereka berjuang untuk menampung seluruh santri yang ingin bergabung.
Meski demikian, Pondok Tahfidz Al-Qur’an Ma-Had Al-Mubarok tetap berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan peserta didiknya. Dengan visi untuk meningkatkan kualitas peserta didik yang berilmu, beriman, dan bertakwa, serta misi untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dan landasan dalam setiap aktivitas, pondok ini menekankan pentingnya pembiasaan Sunnah Rasulullah S.A.W. dalam setiap aspek kehidupan.
Lebih lanjut, pondok ini menegaskan penolakannya terhadap paham radikal yang dapat membahayakan stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat. Mereka mendukung penuh Operasi Madago Raya yang dilaksanakan oleh Kepolisian di beberapa wilayah Provinsi Sulawesi Tengah, serta siap membantu pihak kepolisian dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Pondok Tahfidz Al-Qur’an Ma-Had Al-Mubarok sangat terbuka untuk menerima kunjungan dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk TNI-Polri dan instansi pemerintah lainnya, dalam upaya mengembangkan pondok dan meningkatkan kualitas pendidikan peserta didiknya. Hal ini sejalan dengan tekad mereka untuk memberikan kontribusi positif bagi pembangunan bangsa dan menjaga generasi muda dari paham radikal yang dapat merusak masa depan mereka. (*)