Morowali Utara, Kabar Selebes – Pesisir Pantai Desa Tokananaka, Kecamatan Bungku Utara, Kabupaten Morowali Utara (Morut) tercemar oli yang diduga akibat tumpahan dari kapal-kapal yang beroperasi di jetty milik PT. Gunbuster Nickel Industry (GNI).
Berdasarkan video yang beredar, tampak tumpahan cairan berminyak berwarna hitam di pesisir pantai Desa Tokananaka. Warna hitam memenuhi pinggiran pantai yang diduga adalah oli yang terbuang atau dibuang di pantai.
Kepala Desa Tokananaka, Asrar Sondeng, mengatakan bahwa dia dikirimi video dari warganya tentang tumpahan oli di pesisir pantai. Tumpahan oli tersebut sudah terjadi selama tiga hari.
Menurut Asrar, selama ini ada empat kapal yang berlabu di seputaran Desa Tokananaka. Warga bingung siapa yang bertanggung jawab atas tumpahan oli tersebut.
Warga Desa Tokananaka, khususnya nelayan, sangat dirugikan akibat tumpahan oli ini. Pukat nelayan tercampur oli, sehingga mereka tidak bisa mendapatkan ikan.
“Kalau laut sudah tercemar, ikan apa yang bisa bertahan?” kata Asrar seperti dikutip radarsulteng.net, Selasa (9/4/2024).
Sebelumnya, dalam pertemuan dengan pihak PT GNI, warga Desa Tokananaka pernah mengajukan permintaan kompensasi sebesar Rp 2,5 juta per bulan atas pencemaran laut yang terjadi. Namun, permintaan tersebut tidak direalisasikan.
Selain itu, rompong-rompong nelayan juga sering ditabrak oleh kapal-kapal yang diduga menuju dan keluar dari jetty milik PT GNI. Rompong-rompong tersebut hingga saat ini belum digantikan.
“Kondisi pantai kami sudah tercemar begini, kami tidak tahu harus mengadu ke siapa. Siapa yang bisa memberi solusi pantai di desa kami yang sudah tercemar oli. Nelayan kami juga sudah tidak beroperasi, berdampak pada penurunan pendapatan nelayan akibat kapal yang lalu lalang ditambah lagi laut sudah tercemar,” kata Asrar.
Hingga saat ini, pihak PT GNI belum memberikan penjelasan terkait tumpahan oli tersebut. Humas PT. GNI yang dihubungi melalui WA belum menjawab.(abd)