POSO, Kabar Selebes – Yayasan Khalid Bin Walid Poso menunjukkan komitmennya dalam upaya pencegahan penyebaran paham radikal di Kabupaten Poso.
Didirikan sejak bulan September 2020, yayasan ini telah memiliki legalitas dan badan hukum yang resmi dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta Kesbangpol Kabupaten Poso.
Meskipun baru berusia sekitar tiga tahun, yayasan ini telah merintis berbagai program, termasuk pembangunan Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Khalid Bin Walid Poso.
Meskipun proses pembangunannya masih berlangsung, pondok pesantren ini telah mendapat dukungan penuh dari warga sekitar, bahkan melibatkan gotong royong dalam pembangunannya.
Ustadz Sugianto Kaimudin alias Anto, Ketua Yayasan Khalid Bin Walid Poso, mengungkapkan bahwa yayasan sedang mempersiapkan kegiatan “Pawai Obor” sebagai bagian dari rangkaian menyambut bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah Tahun 2024.
“Kegiatan ini diharapkan dapat diikuti oleh sekitar 5.000 orang dan menjadi momen untuk memperkuat solidaritas dalam masyarakat,” kata Ustadz Sugianto Kaimuddin.
Tidak hanya fokus pada kegiatan keagamaan, yayasan ini juga mengapresiasi kerjasama dengan Satgas 1 Ops Madago Raya dari pihak Kepolisian dalam menjaga keamanan dan kondusifitas wilayah.
Mereka juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga keamanan wilayah, terutama dengan menghindari pengaruh paham radikal yang bisa mengganggu ketentraman.
Dengan berdirinya Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Khalid Bin Walid Poso, yayasan ini berharap dapat membantu menciptakan generasi muda yang terbebas dari pemahaman radikal, intoleran, dan terorisme. Mereka juga siap untuk berkolaborasi dengan pihak pemerintah dan kepolisian dalam menjaga keamanan wilayah serta menciptakan lingkungan yang kondusif.***
