PALU, Kabar Selebes – PT Palu Citra Minerals (CPM) melakukan sosialisasi pengolahan sampah daur ulang kepada tujuh kelurahan di lingkar tambang di Kota Palu.
Kelurahan itu adalah Kelurahan Tondo, Kelurahan Talise, Kelurahan Tanamodindi, Kelurahan Lasoani, Kelurahan Poboya, Kelurahan Kawatuna dan Kelurahan Talise Valangguni.
Sosialisasi dilakukan di Kantor Kelurahan Talise, Kamis (11/1/2024 dengan melibatkan tim PPM-CSR dan Environment PT CPM.
Selain diikuti para lurah, sosialisasi sampah daur ulang juga diikuti oleh beberapa kelompok masyarakat yang menjadi dampingan dari CPM.
Moh Rizky Sultan, Officer PPM-CSR PT CPM, mengatakan, program pengolahan sampah daur ulang ini bentuk komitmen dari CPM untuk ikut membantu Pemerintah Kota Palu dalam menanggulangi masalah sampah.
“Kami berharap bahwa dengan adanya bank sampah khususnya di wilayah kelurahan yang merupakan wilayah dekat tambang, kami bisa membantu mengatasi persoalan sampah juga membantu masyarakat menjadikan sampah sebagai sumber penghasilan,” kata Rizky Sultan.
Saat ini PT CPM baru bermitra dengan satu Bank Sampah yang ada di Kelurahan Talise.
CPM sendiri selama ini sudah melakukan pemilahan sampah di lokasi perusahaan dengan menyediakan 3 bak sampah sesuai kategori.
“Khusus sampah-sampah plastik kami tampung di keranjang khusus dan secara berkala kami setor ke Bank sampah yang ada di Kelurahan Talise, untuk didaur ulang menjadi produk bermanfaat,” lanjut Risky Sultan.
Ke depan, CPM akan mendirikan tempat penampungan sampah plastik di seluruh kantor kelurahan di lingkar tambang untuk nantinya disalurkan ke bank-bank sampah yang ada.
Lurah Lasoani, Erwin menyambut baik sosialisasi pengolahan sampah daur ulang dari CPM itu.
Menurut dia, program pengolahan sampah dari CPM itu sangat membantu pemerintah dalam mengatasi persoalan sampah.
“Sangat membantu pemerintah karena mengurangi volume sampah yang akan masuk ke TPA dengan melakukan pemilahan yang dimulai dari rumah,” kata Erwin.
Pihaknya sendiri sudah membentuk bank sampah seperti halnya kelurahan lain yang juga melakukan pemilahan sampah berdasarkan jenisnya.
Beberapa kelompok masyarakat yang menjadi dampingan CPM seperti warga desa Mpanau, Sigi dan Talise serta dari yayasan Yakkum ikut memaparkan proses pengolahan sampah menjadi bahan berguna dan memiliki nilai ekonomi.(abd)