LUWUK, Kabar Selebes – Kordinator masyarakat pemilik lahan eks tambak udang Batui, Febriyanto Hado alias Ale, ditangkap polisi pada Jumat (5/12024) malam sekitar pukul 23.00 WITA. Penangkapan dilakukan oleh beberapa anggota polisi Polres Banggai.
Penangkapan Ale diduga terkait dengan aksi demo yang dilakukannya bersama puluhan warga pemilik lahan eks tambak udang Batui di Kantor Bupati Banggai pada hari yang sama. Ale sendiri merupakan salah satu dari puluhan warga yang berjuang atas tanah leluhurnya.
Dalam surat perintah penangkapan nomor: Sp.Kap/63/Res.1.24./2024/Reskrim oleh Polres Banggai, Febriyanto Hado alias Ale diduga melakukan pengancaman sebagaimana pasal 355 KUHPpidana di lokasi eks tambak udang Kelurahan Sisipan, Kecamatan Batui.
Namun, menurut Jenie, istri Ale, suaminya hanya cekcok secara verbal terhadap pihak perusahaan PT. Matra Arona Banggai. Hal ini dikarenakan pihak perusahaan tetap melakukan aktivitas di lahan warga walaupun telah menandatangani pernyataan akan mengeluarkan alat dari lahan warga.
“Menurut suamiku, dia hanya meminta pihak perusahaan untuk tidak melakukan aktivitas karena manajer berjanji tidak akan melakukan aktivitas sampai adanya penyelesaian. Tapi setelah pulang dari demo sekitar jam 11, suami saya pulang ke rumah kemudian dijegat di depan rumah dan langsung dibawa ke Polres Banggai,” ungkap Jenie.
Diketahui ini bukan kali pertama Ale diperiksa. Sebelumnya pihak perusahaan melaporkan Ale dengan tiga kasus yang berbeda, di antaranya pemalsuan dokumen, pembuatan portal perlawanan rakyat, hingga dituduhkan melakukan pengancaman.
Atas penangkapan ini, mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam aliansi akan melakukan aksi demo di Polres Banggai serta menyurati secara resmi kepada Presiden, Kompolnas, Komnas HAM, kantor Staf Presiden, dan Menkopolhukam.
