POSO, Kabar Selebes – Sejumlah penjual makanan di Kabupaten Poso keluhkan telur ayam yang dibeli pada Gerakan Pangan Murah (GPM) Dinas Pangan Sulawesi Tengah bekerjasama Dinas Ketahanan Pangam Poso dalam kondisi tidak layak konsumsi atau rusak, Senin, 11 Desember 2023 di Alun-Alun Kota Poso.
Eli Kasim, penjual nasi kuning di Kelurahan Kayamanya Sentral, Kota Poso, mengaku membeli telur sebanyak 20 rak di GPM.
“Saya beli di pasar murah, harganya Rp.40 ribu satu rak. Kalau di toko-toko atau di pasar harganya sekitar Rp.53 ribu satu rak,” ungkap Eli Kasim.
Ia menjelaskan, kondisi telur baru diketahui setelah direbus. Saat matang selain putihnya keras, warnanya juga kebiru-biruan.
“Untuk mensiasati warnanya terpaksa saya goreng sampe merah. Ternyata pembeli komplen rasa telurnya tidak enak dan minta diganti dengan ikan. Terpaksa telurnya tidak saya jual,” ungkapnya.
Ia mengaku, sudah sekitar 10 tahun ia menjual makanan tapi baru kali ini mendapatkan telur rusak.
“Waktu saya rebus meledak meledak, dikupas kuningnya talepas dari putihnya. Saya rebus tujuh rak,” katanya.
Hal yang sama dialami Aisya Latif, penjual nasi kuning di Kaemanya Sentral Poso. Ia mengaku membeli telur di pasar murah sebanyak 10 rak.
“Saya rebus lima rak. Sama semua modelnya, setelah direbus kuningnya di bawah semua. Baunya juga tidak sama dengan telur yang masih bagus,” ucap Aisya Latif.
Menurutnya, telur tersebut adalah telur yang sudah lama di kandang, namun masih dijual lepas dipasaran.
“Itu telur yang sudah lama. Kalau telur baru tidak begitu,” ucapnya. (Nur)