AMPANA, Kabar Selebes – Ketua Kwarcab Pramuka Kabupaten Tojo Unauna, Dr. Sovinur Kure, angkat bicara terkait insiden mobil terbalik yang menimpa rombongan pramuka saat kembali ke Ampana setelah mengikuti kegiatan kemah budaya 1000 megalit di Desa Kalemango, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso.
Sovinur Kure menjelaskan kepada media pada Kamis, 14 Desember, bahwa kejadian ini merupakan musibah, namun syukurlah tidak ada korban jiwa, hanya beberapa orang mengalami luka ringan.
Ketua Kwarcab Pramuka Tojo Unauna menyatakan bahwa sejak kejadian pada Rabu kemarin, semua telah ditanggulangi, termasuk biaya rumah sakit, transportasi, dan penyewaan kendaraan pengganti karena mobil yang digunakan oleh rombongan pramuka mengalami kerusakan.
“Kami bersyukur bahwa meskipun ini adalah musibah, tidak ada korban jiwa. Sejak kejadian kemarin, kami telah mengatasi segala kebutuhan, termasuk biaya rumah sakit dan transportasi pengganti karena mobil rusak,” jelas Sovinur Kure.
Lebih lanjut, Sovinur Kure menjelaskan bahwa keikutsertaan rombongan pramuka dalam kemah budaya 1000 megalit di Kabupaten Poso Napu merupakan keinginan dari masing-masing peserta. Kwarcab Pramuka Kabupaten Tojo Unauna berperan sebagai fasilitator dan penyedia dukungan tambahan, termasuk akomodasi. Kehadiran peserta didasarkan pada undangan dari kwartir Daerah Provinsi Sulawesi Tengah.
*”Pramuka adalah gerakan yang memiliki semangat kebersamaan dan kegotong-royongan. Kami berusaha memberikan dukungan penuh kepada peserta kegiatan, dan kehadiran mereka di Kemah Budaya 1000 Megalit adalah hasil dari undangan resmi dari kwartir Daerah Propinsi Sulawesi Tengah,”* ungkap Sovinur Kure, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah.
Ketua Kwarcab Pramuka Tojo Unauna menegaskan bahwa pihaknya akan terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dan menjaga semangat pramuka dalam setiap kegiatan, meskipun terdapat tantangan atau musibah yang harus dihadapi.(shl)