Tutup
Nasional

Diundang STAIN Meulaboh, Profesor Zainal Abidin Beri Penguatan Moderasi Beragama

×

Diundang STAIN Meulaboh, Profesor Zainal Abidin Beri Penguatan Moderasi Beragama

Sebarkan artikel ini
Guru Besar Pemikiran Islam Modern Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah, Profesor Zainal Abidin saat diundang di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh, Provinsi Aceh

ACEH, Kabar Selebes – Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh, Provinsi Aceh, menggelar acara penguatan moderasi beragama dengan melibatkan Guru Besar Pemikiran Islam Modern Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah, Profesor Zainal Abidin.

Dalam kuliah umum bertema “Penguatan Moderasi Beragama dalam Bingkai Keislaman dan Keindonesiaan,” Profesor Zainal Abidin menekankan urgensi kepekaan dan kecerdasan dalam beragama sebagai langkah mencegah penyalahgunaan agama demi kepentingan pragmatis yang berpotensi merusak kerukunan umat beragama.

Advertising

“Umat harus memiliki kepekaan dan kecerdasan dalam beragama untuk mencegah penyalahgunaan agama bagi kepentingan pragmatis yang dapat merusak kerukunan umat beragama,” kata Profesor Zainal Abidin dalam keterangannya dari Palu, Sulawesi Tengah, Kamis.

Sebagai Tokoh Pembaharuan Islam Sulawesi Tengah dan Rais Syuriah PBNU, Profesor Zainal Abidin menyatakan bahwa para cendekia memainkan peran penting dalam menanamkan kedewasaan beragama bagi masyarakat. Agama, menurutnya, harus berfungsi sebagai elemen utama dalam mewujudkan integrasi sosial, bukan menjadi akar konflik.

Profesor Zainal Abidin menguraikan lima fungsi agama, termasuk fungsi edukatif, penyelamat, sosial control, sosial integratif, dan fungsi transformatif.

Dia juga menyoroti pentingnya dimensi esoterik (substansi) dari ajaran agama untuk membangun kerja sama antar penganut agama dalam suasana yang toleran dan harmonis.

Dalam konteks masyarakat multireligi Indonesia, Profesor Zainal Abidin menegaskan bahwa fungsi sosial agama hanya efektif jika semua agama dapat saling mendukung dalam suasana toleran.

“Penting untuk mengelaborasi dimensi esoterik dari ajaran agama karena pada dimensi ini semua agama dapat bertemu,” ungkapnya.

Sebagai Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulteng, Profesor Zainal Abidin menyatakan bahwa saatnya umat diajarkan beragama secara substansial, bukan hanya dalam bentuk formalistik simbolik. Moderasi beragama, menurutnya, mengakomodir lima fungsi agama dan merupakan cara beragama yang moderat, damai, toleran, dan menghargai perbedaan.

“Kita menghendaki para penganut agama memiliki iman yang kokoh terhadap ajaran agamanya masing-masing, tetapi di sisi lain bersifat terbuka dalam menerima dan mengapresiasi keyakinan penganut agama lain,” tambah Profesor Zainal Abidin.

Dengan adanya acara ini, STAIN Meulaboh berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam memperkuat moderasi beragama di lingkungan kampus dan masyarakat sekitarnya.

Silakan komentar Anda Disini….