Tutup
Ekonomi

OJK Sulteng: Industri Jasa Keuangan Sulawesi Tengah Tetap Stabil hingga Triwulan III 2023

17
×

OJK Sulteng: Industri Jasa Keuangan Sulawesi Tengah Tetap Stabil hingga Triwulan III 2023

Sebarkan artikel ini
Kepala Perwakilan OJK Sulawesi Tengah Triyono Raharjo sedang menjelaskan tentang penguatan perlindubgan konsumen kepada sejumlah jurnis di salah saru kafe di Kota Palu, Rabu (29/3). Foto: Patar

PALU, Kabar Selebes – Otoritas Jasa Keuangan Sulawesi Tengah (KOJK Sulteng) menyampaikan bahwa kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) di wilayah Sulawesi Tengah hingga triwulan III 2023 tetap stabil dengan kinerja yang positif, likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga.

Kepala OJK Provinsi Sulteng, Triyono Rahardjo, , menjelaskan bahwa perkembangan industri perbankan, industri keuangan non-bank, dan pasar modal di Sulawesi Tengah pada September menunjukkan pertumbuhan positif.

Advertising

“Ini disokong oleh kegiatan edukasi dan inklusi keuangan serta perlindungan konsumen yang dilakukan secara berkelanjutan,” kata Triyono, Rabu (16/11/2023).

Pada triwulan III 2023, indikator-indikator utama menunjukkan pertumbuhan positif year-on-year. Aset perbankan mencapai Rp62,15 triliun (5,36% yoy), Dana Pihak Ketiga Rp31,41 triliun (4,32% yoy), dan penyaluran kredit Rp46,05 triliun (10,01% yoy) dengan tingkat non-performing loan yang terjaga di 1,87%.

Perbankan syariah juga tumbuh, dengan aset mencapai Rp2,88 triliun (13,39% yoy) dan pembiayaan syariah tumbuh 17,27% yoy menjadi Rp2,58 triliun.

OJK Sulteng mendorong masyarakat untuk memanfaatkan tidak hanya pembiayaan syariah tetapi juga produk simpanan bank syariah guna meningkatkan optimalisasi dana pihak ketiga perbankan syariah.

Komitmen perbankan dalam mendukung UMKM terwujud dalam peningkatan penyaluran kredit kepada UMKM hingga September 2023 sebesar Rp15,38 triliun atau tumbuh 14,09% yoy, dengan tingkat NPL yang masih terjaga di bawah threshold 5%, yaitu 3,10%.

Perkembangan Industri Keuangan Non-Bank di Sulawesi Tengah juga menunjukkan kinerja positif. Perusahaan Pembiayaan tumbuh positif dengan penyaluran pembiayaan sebesar Rp5,95 triliun, meningkat 14,82% yoy, dengan Non-Performing Financing yang masih terjaga di 2,35%.

Dari sisi pembiayaan peer-to-peer lending, outstanding pinjaman mencapai Rp274,23 miliar, meningkat 19,41% yoy, dengan jumlah rekening penerima aktif sebanyak 114.291 rekening.

“Sementara sektor dana pensiun menunjukkan tren penurunan selama 2 bulan terakhir karena pergeseran dari peserta aktif menjadi peserta pasif. Meskipun demikian, secara year-on-year, sektor dana pensiun masih menunjukkan pertumbuhan positif untuk aset dan investasi,” lanjutnya.

Di sektor Pasar Modal, pertumbuhan investor di Sulawesi Tengah terus meningkat, dengan 88.261 rekening investasi pada September 2023. Rekening reksadana mendominasi dengan 64.454 rekening atau 73,03% dari total.

Untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan di sektor Pasar Modal, OJK bersama dengan Kantor Bursa Efek Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah menyelenggarakan Seminar Go Public dari Bursa Efek Indonesia pada 8 November 2023.

Seminar diikuti oleh anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia BPC Morowali dan Asosiasi Pengusaha Bumi Nikel, serta Seminar Pasar Modal yang diikuti oleh mahasiswa Politeknik Industri Logam Morowali.***

Silakan komentar Anda Disini….