GAZA, Kabar Selebes – Situasi humaniter yang semakin memburuk terjadi di Kota Gaza akibat pertempuran berkelanjutan antara Israel dan kelompok Hamas Palestina.
Sebanyak 20 pasien, termasuk enam bayi prematur, dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza karena pemadaman listrik yang berkepanjangan.
Direktur RS Al-Shifa, Mohamed Abu Slima, mengungkapkan bahwa enam bayi prematur dan sembilan orang lainnya yang dirawat di unit perawatan intensif (ICU) rumah sakit tersebut meninggal dunia akibat pemadaman listrik.
Dia menambahkan bahwa pada hari sebelumnya, tujuh pasien dalam perawatan intensif juga kehilangan nyawa mereka di fasilitas medis terbesar di Gaza tersebut.
Abu Slima menyalahkan pemadaman listrik ini pada keputusan Israel yang menolak mengizinkan pengiriman bahan bakar minyak untuk rumah sakit.
“Sekarang, masih ada 33 bayi prematur di rumah sakit yang sangat membutuhkan perawatan,” ujar Abu Slima dengan nada keprihatinan seperti dikutip ANTARA dari Anadolu.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, pada hari sebelumnya, mengklaim bahwa pemerintahnya telah menawarkan bahan bakar minyak ke rumah sakit tersebut, namun pengirimannya dihalangi oleh kelompok Hamas.
Sementara itu, serangan udara dan darat terus dilancarkan oleh Israel di Jalur Gaza, meninggalkan jejak kehancuran besar-besaran di wilayah yang sudah terisolasi dan diblokade.
Lebih dari 11.100 warga Palestina dilaporkan tewas akibat serangan ini, sedangkan Israel memperkirakan jumlah korban jiwa di pihak mereka mencapai hampir 1.200 orang.
Situasi ini menunjukkan eskalasi krisis kemanusiaan yang semakin mendalam di Gaza.