Tutup
Sulawesi Tengah

Sabotase Kotak Suara Pilkades Tondo: Ketum Gemanusa Minta Tindak Tegas Kadis Pemdes Morowali

×

Sabotase Kotak Suara Pilkades Tondo: Ketum Gemanusa Minta Tindak Tegas Kadis Pemdes Morowali

Sebarkan artikel ini
Wazir Muhaemin

MOROWALI, Kabar Selebes – Pelaksanaan pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Desa Tondo, Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali, berjalan dengan aman dan kondusif pada 8 Agustus 2023.

Namun, insiden mencolok terjadi setelah pemilihan yang diduga melibatkan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Pemdes) Kabupaten Morowali, Wahid Hasan.

Advertising

Menurut Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Gerakan Muda Nusantara (GEMANUSA), Wazir Muhaemin, setelah pemilihan tersebut, Kadis Pemdes Kabupaten Morowali diyakini telah memindahkan kotak suara hasil pemilihan ke Kecamatan tanpa memiliki berita acara penyerahan dari panitia Pilkades Tondo.

Tindakan ini diduga melanggar prosedur dan aturan yang berlaku.

“Sudah sama-sama kita ketahui bahwa dalam setiap menghadapi pemilihan kepala Desa, diwajibkan bagi setiap Desa untuk membentuk panitia pemilihan kepala Desa yang tugasnya adalah bertanggung jawab atas semua proses, tatacara dan tahapan yang akan dilalui,”ujar Wazir saat ditemui Kamis (2/11/2023).

Dengan demikian, tindakan yang dilakukan oleh Kadis Pemdes Morowali dianggap sebagai intervensi dan sabotase terhadap proses pemilihan kepala Desa.

Sebagai Ketum Gemanusa, Wazir Muhaemin mendesak Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali untuk memberikan sanksi tegas kepada Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Morowali, Wahid Hasan.

“Tujuannya adalah untuk menghindari tindakan serupa di masa depan dan memberikan efek jera kepada para pelaku yang mencoba menyalahgunakan tugas dan jabatannya,” kata Wazir.

Selain meminta tindakan tegas terhadap Kadis Pemdes, Wazir juga meminta agar seluruh oknum yang terlibat dalam permasalahan ini mendapatkan sanksi yang setimpal.

Hal ini diharapkan dapat memberikan pelajaran kepada para pejabat yang mencoba menyalahgunakan kewenangan mereka.

Kasus ini menjadi perhatian serius dalam upaya memelihara integritas dan transparansi dalam pemilihan kepala Desa di wilayah Morowali, serta menegaskan komitmen dalam menjaga demokrasi dan keadilan dalam proses pemilihan kepala Desa di masa depan.***

Silakan komentar Anda Disini….