PALU, Kabar Selebes – Kepala Dinas Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu, Hardi meresmikan kelas pendidikan Kesetaraan Paket A, B, dan C di “Kelas Poboya” yang diadakan di Pondok Pesantren Bahrun Najaah Palu, Jalan Pue Salangga, Kelurahan Poboya, Kecamatan Mantikulore, Sabtu (21/10/2023).
Pendidikan kesetaraan ini adalah bagian dari Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPPM) yang diprakarsai oleh PT Citra Palu Minerals (CPM), khususnya dalam bidang pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu, Hardi, sangat mengapresiasi kerja sama antara Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Kanamapande dan PT CPM dalam penyelenggaraan program pendidikan kesetaraan ini.
“Sehingga bisa menyelesaikan permasalahan-permasalahan putus sekolah,” kata Hardi.
Ia menjelaskan bahwa saat ini banyak masyarakat yang belum dapat mengenyam pendidikan formal karena berbagai kendala seperti ekonomi, pergaulan, dan akses pendidikan.
Oleh karena itu, program ini diharapkan dapat mengurangi angka putus sekolah di Kota Palu.
Selain itu, Hardi juga menekankan pentingnya menjaga kualitas pembelajaran, karena ujian di program ini menggunakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).
Dalam konteks ini, guru-guru yang terlibat dalam pendidikan kesetaraan juga akan menerima penguatan dan peningkatan kapasitas dalam proses pembelajaran.
Manager Land Management & External Relation PT CPM, Anas Husaini, menjelaskan bahwa CPM ingin berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan, sebab salah satu pilar PPPM adalah pendidikan. “Sehingga harapannya bisa didorong bersama bagaimana bisa meningkatkan kualitas pendidikan khususnya di Kota Palu,” ujarnya.
Kegiatan pendidikan kesetaraan ini telah berjalan selama tiga tahun dan akan terus ditingkatkan, terutama untuk masyarakat di sekitar wilayah tambang yang mengalami putus sekolah.
Salah satu peserta dari Kelurahan Kawatuna, Riswan, mengungkapkan rasa syukurnya atas adanya program kesetaraan ini.
Ia sendiri harus putus sekolah saat duduk di kelas 2 SMA akibat dampak dari pergaulan.
“Saya bersyukur dengan adanya program ini, karena bisa melanjutkan pendidikan lagi, khususnya Paket C,” ungkap Riswan.
Dengan dibukanya Kelas Pendidikan Kesetaraan “Kelas Poboya,” harapan akan peningkatan kualitas pendidikan di Kota Palu semakin terlihat nyata.
Program ini akan memberikan peluang bagi masyarakat yang sebelumnya terkendala untuk mengenyam pendidikan formal, membawa angin segar dalam upaya mengurangi angka putus sekolah, serta memberikan kesempatan kepada individu seperti Riswan untuk melanjutkan pendidikan mereka.***