POSO, Kabar Selebes – Haswiadi Taher, yang dikenal dengan nama Adi Taher, merupakan salah satu mantan narapidana dalam kasus terorisme di Poso.
Sebelum ditangkap oleh pihak kepolisian atas keterlibatannya dengan kelompok MIT, Adi Taher menjalani kehidupan sebagai petani kebun coklat di Pegunungan Kalora.
Namun setelah menjalani hukuman penjara dan dibebaskan, Adi Taher kembali ke Desa Kalora, dengan perubahan arah yang positif dalam hidupnya.
Saat kembali ke Desa Kalora, Adi Taher tidak melanjutkan pekerjaannya di kebun coklatnya, melainkan memilih bergabung dengan temannya bernama Mat untuk bekerja di Kabupaten Morowali.
Ini menunjukkan kemauan Adi Taher untuk menjalani kehidupan yang lebih baik setelah melewati masa penjara.
Selama masa pembebasannya, Adi Taher sempat mengolah kebun coklat milik orang tuanya di wilayah pegunungan Desa Kalora, yang sebelumnya tidak terawat sejak kematian ayahnya.
Tindakan ini mencerminkan rasa tanggung jawabnya terhadap warisan keluarganya.
Namun, saat ini, Adi Taher sedang pulih dari operasi bedah dan tidak dapat melakukan aktivitas berat.
Meskipun demikian, dia menyambut dengan baik kunjungan pihak Kepolisian dari Satgas Ops Madago Raya.
Mereka datang untuk berkomunikasi, bersilaturahmi, dan menjalin hubungan positif dengan mantan narapidana.
Adi Taher menyampaikan terima kasih atas kunjungan tersebut dan berharap agar hubungan yang baik ini terus berlanjut.
Tidak hanya itu, Adi Taher juga berjanji untuk mendukung program pemerintah dalam membangun wilayah Kabupaten Poso dan siap membantu pihak Kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban, terutama dalam upaya pencegahan pemahaman radikal di kalangan masyarakat Desa Kalora melalui kegiatan deradikalisasi.
Adi Taher, dengan tekadnya untuk berkontribusi positif bagi masyarakat dan menjauhi kegiatan terorisme, menunjukkan bahwa setiap individu berhak mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki hidupnya dan mendukung kebaikan dalam masyarakat.”