PALU, Kabar Selebes – Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfo Santik) Provinsi Sulawesi Tengah, Sudaryano R. Lamangkona, menyatakan bahwa kehumasan bukan sekadar berbicara, melainkan juga tentang mendengarkan dan memahami kebutuhan serta pandangan orang lain.
“Humas adalah seni untuk menegelola citra dan persepsi. Humas bukan hanya sekadar berbicara, tetapi tentang mendengarkan dan memahami kebutuhan serta pandangan orang lain,” kata sudaryano saat menjadi narasumber menjadi narasumber pada kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kehumasan yang digelar oleh Kantor Wilayah Agraria Tata Ruang dan Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Provinsi Sulteng. Bertempat, di Hotel Best Western Palu. Kamis, (12/10/2023).
Dalam penjelasannya, Sudaryano menekankan bahwa tujuan utama kehumasan adalah memberikan informasi yang akurat, membangun hubungan yang baik dengan media, dan mengedukasi publik.
Ia menggambarkan humas sebagai seni dalam mengelola citra dan persepsi, sebuah disiplin yang menuntut pemahaman mendalam tentang publik sasaran.
Dalam era digital yang semakin berkembang, Sudaryano menggarisbawahi perubahan signifikan dalam praktik kehumasan.
Akibat kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, cara organisasi berinteraksi dengan publik pun berubah.
Dalam konteks ini, Sudaryano menyoroti beberapa poin kunci, termasuk komunikasi real-time, peran media sosial, pentingnya konten digital, keamanan data, transparansi, dan adaptasi terhadap perubahan.
“Ada beberapa poin penting dalam konteks kehumasan di era digital seperti, komunikasi real-time, media sosial, konten digital, keamanan data, transparansi, serta adaptasi,” ujarnya.
Sudaryano juga menyoroti peran penting kehumasan dalam Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Dia menjelaskan bahwa kehumasan atau Public Relations (PR) memiliki peran yang vital dalam meningkatkan informasi dan pelayanan publik yang lebih baik, meningkatkan transparansi, mendorong partisipasi publik, serta mengatasi krisis dan situasi darurat.
Di akhir penyampaiannya, Sudaryano mendorong kolaborasi dan integrasi antara berbagai pihak dalam upaya mencapai keterbukaan informasi publik, khususnya di Provinsi Sulawesi Tengah.
Semua pihak diundang untuk bersama-sama bekerja demi citra yang positif dan layanan informasi yang lebih baik bagi masyarakat.
Pembagian wawasan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju pemahaman yang lebih baik tentang peran penting kehumasan dalam era digital yang terus berubah dan berkembang.***