PALU, Kabar Selebes – Dalam upaya menjaga daya beli masyarakat dan pemenuhan kebutuhan pangan yang mendasar, Dinas Pangan Provinsi Sulawesi Tengah terus menggencarkan intervensi harga beras.
Kepala Dinas Pangan Provinsi Sulawesi Tengah, Iskandar Nongtji, mengungkapkan komitmen ini dalam konferensi pers yang digelar di Palu pada hari Jumat (6/10/2023).
Iskandar Nongtji memahami permasalahan fluktuasi harga beras yang tengah dialami oleh masyarakat. Harga beras medium di pasar mencapai Rp13.000 per kilogram, sementara harga Bulog hanya Rp10.900 per kilogram.
Dalam rangka mengatasi masalah ini, Dinas Pangan Sulteng telah melakukan berbagai langkah untuk menstabilkan harga beras.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan menyalurkan bantuan beras ke kabupaten dan kota se-Sulawesi Tengah.
Bantuan ini terdiri dari cadangan beras pemerintah pusat dan daerah. Menurut Iskandar Nongtji, dalam periode September 2023, Dinas Pangan Provinsi Sulawesi Tengah telah menyalurkan sebanyak 241.946 kilogram beras, sementara stok beras yang tersimpan saat ini mencapai 27.192 kilogram.
Selain itu, pemerintah pusat juga telah menyalurkan cadangan pangan beras sebanyak 7.464.510 kilogram pada tahap pertama bulan Maret hingga Mei 2023. Untuk tahap kedua, yang akan dilaksanakan pada bulan September hingga November, cadangan pangan beras pemerintah pusat yang akan disalurkan mencapai 7.009.320 kilogram.
Semua bantuan ini akan diteruskan kepada pemerintah daerah di 12 kabupaten dan satu kota di Sulawesi Tengah.
Selain intervensi harga beras, Dinas Pangan Provinsi Sulawesi Tengah juga menjalankan kegiatan gerakan pangan murah.
Melalui gerakan ini, berbagai jenis bahan pokok pangan, seperti beras, telur, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, gula, dan tepung, disediakan oleh pemerintah untuk masyarakat dengan harga terjangkau.
Iskandar Nongtji menjelaskan bahwa gerakan pangan murah merupakan salah satu strategi pemerintah dalam mengendalikan inflasi dan memastikan ketersediaan stok bahan pokok pangan yang memadai.
Dengan upaya ini, diharapkan masyarakat tidak akan terbebani oleh lonjakan harga pangan, dan kebutuhan pokok mereka dapat terpenuhi dengan baik.
Dalam pelaksanaan gerakan pangan murah, Dinas Pangan Sulteng bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Bulog Sulteng, PT Midi Indonesia (Alfamidi), Hypermart, Indomart, serta para distributor bahan pokok pangan dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Dengan langkah-langkah ini, Dinas Pangan Provinsi Sulawesi Tengah berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga beras dan bahan pokok pangan lainnya, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut. (ANT)