AMPANA, Kabar Selebes – Dinas Pariwisata Tojo Unauna tengah dalam sorotan publik setelah terungkapnya ketidakvalidan data kunjungan wisatawan asing di daerah tersebut.
Perbedaan drastis antara data yang diumumkan oleh Kepala Dinas Pariwisata Tojo Unauna, M.Arsyad, dan data yang disediakan oleh Tourist Informasi Service (TIS) di bawah pengawasan Disbudpar Tounq (TIS) telah menimbulkan kebingungan dan pertanyaan serius.
Arsyad, mengklaim dalam sebuah acara di Lawaka bahwa pada Tahun 2023, terdapat sekitar 3.000 kunjungan wisatawan asing, yang merupakan angka yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Namun, data yang disediakan oleh TIS mengungkapkan angka yang jauh lebih rendah, yaitu hanya sekitar 1.700 kunjungan wisatawan asing dari bulan Januari hingga September 2023,” kata Arsyad.
Meskipun terjadi peningkatan yang signifikan dalam jumlah kunjungan wisatawan asing menurut M.Arsyad, pendapatan pajak sektor pariwisata justru mengalami penurunan yang drastis.
Namun, M.Arsyad menegaskan bahwa hal ini bukan merupakan wewenang langsung Dinas Pariwisata Tojo Unauna, dan dia menyarankan untuk melihat dampak multi efek yang mungkin terjadi.
Ketidaksesuaian data kunjungan wisatawan asing ini memunculkan pertanyaan tentang akurasi pengumpulan dan pelaporan data di sektor pariwisata Tojo Unauna.
Ola, salah seorang perwakilan dari TIS, menjelaskan bahwa data kunjungan wisatawan nusantara mungkin dapat ditemukan di kantor Dinas Pariwisata Tojo Unauna, sehingga dapat membantu mengklarifikasi ketidaksesuaian data yang ada.
Salah satu aspek yang sangat penting dalam polemik ini adalah dampaknya terhadap pendapatan pajak sektor pariwisata di Tojo Unauna. ***