PALU, Kabar Selebes – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Relawan untuk Orang dan Alam (ROA) telah merangkul sejumlah desa di Sulawesi Tengah untuk membantu memasarkan produk-produk lokal mereka.
Ini merupakan langkah positif dalam mendukung pengembangan usaha komunitas dan pemulihan ekonomi setelah bencana besar yang melanda pada tanggal 28 September 2018 lalu.
Direktur ROA, Mochammad Subarkah, menjelaskan bahwa LSM ROA telah meluncurkan sebuah badan usaha bernama ROAeStore pada tahun 2019, yang bertujuan untuk memasarkan produk-produk dari desa-desa di wilayah tersebut.
“ROAeStore resmi didirikan sebagai upaya membangun kembali semangat berusaha komunitas yang terdampak bencana 28 September 2018 lalu,” ungkap Subarkah, Minggu (24/9/2023).
ROAeStore berfungsi sebagai gerai yang membantu mempromosikan produk-produk lokal hasil olahan dari desa-desa, serta menjalankan aktivitas pemasaran.
Gerai ini tidak hanya membantu memperkenalkan produk-produk tersebut kepada masyarakat lebih luas tetapi juga membantu mengatasi hambatan yang sering dihadapi oleh komunitas desa dalam memasarkan produk mereka.
“Saat ini, Gerai ROAeStore telah berhasil menampung berbagai produk, termasuk minyak kelapa, minyak kelapa murni (virgin coconut oil), cocopeat, cocofiber, sabun berbahan baku minyak kelapa murni, serta ampas kelapa yang digunakan sebagai bahan pakan ternak,” tambah Subarkah.
Selain produk-produk kelapa, Gerai ROAeStore juga menawarkan kerajinan tangan dari bahan baku rotan, serta produk-produk hasil pertanian seperti kakao dan kopi yang dapat dinikmati di kedai kopi yang mereka kelola.
Tak hanya itu, mereka juga menyediakan minuman herbal alami.
“ROAeStore berkomitmen untuk mendukung ekonomi hijau dan berkelanjutan dengan menghadirkan produk-produk komunitas yang ramah lingkungan. Meskipun masih dalam skala yang kecil, ini merupakan langkah positif menuju pembangunan ekonomi yang lebih berkelanjutan di Sulawesi Tengah,” jelas Subarkah.
Dengan bantuan dari LSM ROA dan melalui Gerai ROAeStore, produk-produk dari desa-desa di Sulawesi Tengah kini memiliki akses yang lebih luas, memungkinkan komunitas-komunitas tersebut untuk berkembang dan berkontribusi dalam upaya menciptakan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan di wilayah tersebut.***