PALU, Kabar Selebes – Banjir melanca empat kecamatan di Kabupaten Buol, sejak Rabu, 20 September.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah (Sulteng) banjir ini dipicu oleh intensitas hujan tinggi yang terjadi pada hari Rabu.
Kepala Pelaksana BPBD Sulteng, Akris Fattah Yunus, menyebut, empat kecamatan yang terdampak banjir adalah Kecamatan Bokat, Kecamatan Bukal, Kecamatan Tiloan, dan Kecamatan Momunu.
“Sungai Buol meluap akibat hujan deras pada pukul 16.35 hingga 21.20 WITA, menyebabkan pemukiman warga tergenangi dengan ketinggian air mencapai sekitar satu meter,” kata Akris Fatah, Jumat (23/9/2023).
Di Kecamatan Bokat, banjir merendam empat desa, dengan 20 Kepala Keluarga (KK) terdampak di Desa Bokat, 40 KK di Desa Langudon, dan 70 KK di Desa Tikopo.
Di Kecamatan Bukal, tepatnya di Desa Mopu, sebanyak 156 KK atau 696 jiwa terdampak. Sementara di Kecamatan Tiloan, banjir juga melanda dua desa, yakni Desa Balau dengan 221 KK atau 833 jiwa dan Desa Boilan dengan sekitar 60 KK atau 190 jiwa.
Kecamatan Momunu juga tak luput dari dampak banjir, dengan tiga desa yang terkena imbasnya, termasuk Desa Pomayagon dengan sekitar 35 KK, Desa Tongon 25 KK, dan Desa Lamadong yang merendam pasar dan lapangan olahraga.
Berita baiknya, banjir di Kecamatan Bokat, Kecamatan Bukal, dan Kecamatan Tiloan telah mulai surut, meskipun di Kecamatan Momunu, air masih menggenangi rumah-rumah warga.
Dalam peristiwa ini, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, namun tim BPBD masih melakukan asesmen untuk mengetahui jumlah warga yang mengungsi, serta memenuhi kebutuhan mendesak, terutama air bersih.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Buol saat ini sedang bekerja keras melakukan asesmen di lokasi banjir dan berusaha untuk melakukan normalisasi sungai.
BPBD juga mengimbau warga agar tetap waspada jika tinggal di daerah yang rawan banjir dan selalu siap sedia menghadapi potensi bencana.***