PALU, Kabar Selebes – Pengurus Daerah (PD) Himpunan Pemuda Alkhairaat (HPA) Kabupaten Sigi bereaksi perihal adanya baliho penolakan Muktamar Besar XI Alkhairaat. Ketua HPA Sigi Moh Syarif Latadano, menegaskan bahwa dirinya tidak terlibat dalam pemasangan baliho kontroversial yang menolak pelaksanaan Muktamar Besar Alkhairaat.
Pernyataan tegas ini datang sebagai respons atas penyebaran baliho tersebut di depan Pondok Pesantren Alkhairaat Madinatul Ilmi, Desa Kotarindau, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Selasa (19/9/2023).
Syarif, mantan Komisioner KPU Sigi, membantah segala keterlibatannya dalam pembuatan atau pemasangan baliho yang mengatasnamakan HPA Sigi.
Ia memandang tindakan ini sebagai pelanggaran aturan lembaga Badan Otonom (Banom) Alkhairaat dan menegaskan bahwa menolak atau menentang kegiatan yang diadakan oleh Alkhairaat adalah tindakan yang tidak sesuai.
“Dalam kapasitas saya sebagai Ketua HPA Kabupaten Sigi, saya tidak pernah memberikan instruksi pribadi untuk membuat atau memasang baliho menolak pelaksanaan Muktamar Alkhairaat,” ungkap Syarif.
Syarif juga menekankan bahwa masalah internal yang muncul di lembaga Alkhairaat harus diselesaikan secara internal, tanpa melibatkan nama HPA, khususnya HPA Sigi yang menjadi tuan rumah pelaksanaan Muktamar Alkhairaat yang akan datang.
“HPA Sigi tidak terlibat dalam pembuatan atau pemasangan baliho menolak Muktamar Alkhairaat, saya ingin menegaskan hal ini,” tambahnya.
Syarif berharap pihak berwenang dapat menyelidiki siapa yang bertanggung jawab atas pembuatan dan penyebaran baliho yang menimbulkan kontroversi ini, karena hal tersebut dapat menyebabkan ketegangan dan konflik yang tidak diinginkan menjelang pelaksanaan Muktamar Alkhairaat ke-11.
Dekatnya pelaksanaan Muktamar Alkhairaat, sejumlah individu telah memasang baliho di depan Pondok Pesantren Alkhairaat Madinatul Ilmi Dolo, yang mengklaim berasal dari HPA Sigi dan menolak pelaksanaan Muktamar Alkhairaat.***
