TAOPA, Kabar Selebes – Pemerintah Desa Bilalea Kecamatan Taopa Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah memberikan bantuan sebuah alat tangkap ikan melalui anggaran Dana Desa (DD) Tahun 2023 senilai 80 juta rupiah.
Penyerahan tersebut dilaksanakan di Pantai Wisata Moian Desa Palapi Kec. Taopa, Selasa (05/09) pukul sebelas siang.
Uniknya, penyerahan bantuan ini diberikan kepada kelompok penjual ikan yang ada di Desa Bilalea. “Kami dari pemerintah desa kasian dengan masyarakat kami yang berprofesi sebagai penjual. Mereka harus ke kecamatan tetangga membeli ikan dengan harga yang tinggi. Nah harga berapa lagi mereka mau jual,” ungkap Lison I Nisabu, Kades Bilalea.
Itupun kata Lison—demikian ia disapa–, dengan kondisi cuaca saat ini yang memasuki musim kemarau dengan cuaca panas yang sangat ekstrem.
“Kondisi gelombang laut juga tinggi termasuk angin sehingga nelayan jarang melaut. Kalo ada cuma beberapa orang saja pak. Makanya tidak heran, ikan jadi mahal,” nilainya saat ditemui media KabarSelebes.id usai menyerahkan bantuan.
Masih menurut keterangan Lison, para penjual ikan itu, kerap juga turun melaut. “Tapi mereka hanya menggunakan alat tangkap yang sederhana. Jangankan untuk di jual. Kadang buat makan saja tidak tercukup,” ucapnya.
“Nah, dengan adanya bantuan ini, mereka bisa mencari ikan sendiri dan bisa menjualnya dengan harga yang murah,” sambungnya.
Sementara itu, ketua kelompok penerIma bantuan, Kasim Abbas menceritakan, awalnya lima orang penjual ikan yang berdomisili di gerbang pintu masuk Kecamatan Taopa itu, berembuk dan mencari solusi dengan fenomena harga ikan yang mulai beranjak mahal.
“Hasil kongkow-kongkow (musyawarah, red), kami bikin proposal dan memasukkan ke desa. Dan alhamdulillah di kabulkan,” syukurnya.
Kasim juga mengisahkan, kadang anggotanya hanya mendapatkan ikan dalam jumlah sedikit dri nelayan. “Ya, kita harus berbagi dengan penjual dari tempat lain pak,” lirihnya.
Dengan adanya bantuan alat tangao ikan ini, tambah Kasim, ia dan kelompoknya bisa mencari ikan sendiri. Tentunya dengan jarak maksimal 200 meter dari bibir pantai. Karena pukat bantuan berjenis pukat tarik alias tagahu.
“Jadi setiap hari kita bisa mengamati dari pantai kalau-kalau ada ikan bermain. Kalau ada, kita langsung kepung dan tarik pukat sampai ke pantai,” ceritanya.
Adapun alat tangkap yang diserahkan, berupa satu buah pukat tagahu ukuran panjang 300 meter, perahu ukuran 9 meter dan satu unit mesin ketinting jenis Honda ukuran 9PK. (hcb)