PALU, Kabar Selebes – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Palu telah merilis peringatan terkait dampak yang signifikan dari fenomena El Nino yang sedang berlangsung.
El Nino telah menyebabkan kondisi kekeringan di wilayah ini, dengan dampak yang sangat terasa berupa udara panas yang ekstrem dan tingkat kelembaban yang rendah.
Situasi ini meningkatkan risiko kebakaran di sejumlah kawasan, termasuk perumahan, padang rumput, dan hutan.
Pantauan terbaru mengenai sebaran titik api (Hotspot Distribution Map) di Sulawesi Tengah yang diperbarui pada tanggal 4 September 2023, dari pukul 00:00 hingga 23:00 WITA, menunjukkan lonjakan aktivitas titik api.
Meskipun data ini memberikan gambaran lokasi wilayah yang terkena kebakaran hutan, BMKG mengingatkan bahwa deteksi hotspot ini menggunakan sensor VIIRS dan MODIS pada satelit polar (NOAA20, S-NPP, TERRA, dan AQUA). Sehingga, dalam daerah tertutup awan atau blank zone, hotspot tidak dapat terdeteksi.
Dalam rangka menghadapi kondisi darurat ini, BMKG memberikan beberapa imbauan kepada masyarakat:
1. Waspada Terhadap Percikan Api : Masyarakat dihimbau untuk sangat waspada terhadap percikan api, sekecil apapun, guna mencegah bahaya kebakaran. Ini berlaku untuk kawasan permukiman, lahan, dan hutan. Kebakaran dapat memperburuk kualitas udara dan menyebabkan kerugian materil.
2. Kendalikan Pembakaran Pertanian dan Perkebunan : Saat membakar sisa-sisa kegiatan pertanian dan perkebunan, pastikan untuk selalu mengendalikannya dengan baik. Hal ini bertujuan untuk mencegah kebakaran meluas secara tidak terkendali.
3. Hindari Pemasangan Beban Listrik Berlebihan : Pemasangan beban listrik berlebihan dapat menciptakan panas yang berpotensi memicu kebakaran rumah. Selalu berhati-hati dalam penggunaan listrik.
Masyarakat juga dapat menghubungi BMKG di Sulawesi Tengah atau melalui kanal resmi SPAG Lore Lindu Bariri untuk informasi lebih lanjut mengenai fenomena El Nino dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi dampaknya. ***