MORUT, Kabar Selebes – Staf Khusus Menteri Pertanian RI Yesiah Ery Tamalagi melakukan kunjungan lapangan ke Desa Tanauge, yang terletak di dekat lingkar tambang GNI di Morowali Utara, Kamis (10/8/2023).
Tujuannya adalah untuk mendorong petani milenial di desa tersebut agar mengembangkan lahan-lahan tidur menjadi sumber penyedia kebutuhan pangan bagi para pekerja di perusahaan tambang.
Dalam kunjungannya, Yesiah Ery Tamalagi menyampaikan bahwa tanah di Desa Tanauge memiliki potensi besar untuk menghasilkan berbagai jenis kebutuhan pangan.
“Contoh adalah tanaman rica (cabai), yang sebelumnya telah dikelola oleh PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga). Tanah ini juga memiliki potensi untuk mengembangkan komoditas pertanian lain seperti ayam pedaging, tomat, kangkung, dan jagung,” kata Erick Tamalagi, sapaannya.
Menurut dia, tanah di wilayah itu sangat potensial untuk menghasilkan kebutuhan pangan para pekerja tambang.
“Ini sudah pernah ada tanaman rica yang dikelola PKK. Kawan kawan masih bisa mengembangkan ini dengan beberapa komoditas pertanian lain termasuk ayam pedaging,” kata Erick Tamalagi saat meninjau langsung kondisi lahan lahan tidur di desa Tanauge bersama pengurus Karang Taruna dan sejumlah pemuda.
Pembimbing Lapangan Pertanian (PPL) Tanauge, Trisna, juga menyampaikan bahwa tanaman rica di desa tersebut sangat subur dan bebas dari hama, memberikan peluang yang baik untuk pengembangan pertanian.
“Rica disini pak Stafsus sangat subur, masih bebas dari hama, berbeda dengan tanaman rica di desa lain di Petasia. Tinggal perawatan kebunnya saja yang haris kita dorong,” kata Trisna.
Yesiah Ery Tamalagi berharap bahwa tanah ini dapat dijadikan contoh untuk gerakan tanam yang mengarah pada agroeduwisata dan pertanian terintegrasi.
Selain itu, lokasinya yang berada di pinggiran aliran sungai memberikan potensi yang baik untuk pertanian berkelanjutan.
Upaya ini diharapkan dapat memberikan manfaat ganda, yaitu memenuhi kebutuhan pangan para pekerja tambang sekaligus menggerakkan sektor pertanian di daerah tersebut.
Selain itu, dengan melibatkan generasi milenial dalam pengembangan pertanian, dapat membuka peluang baru untuk memajukan pertanian di masa depan sambil tetap menjaga lingkungan dan keberlanjutan ekonomi desa.
Setelah melakukan serangkaian peninjauan lapangan termasuk melihat calon lahan bagi kandang ayam pedaging, komoditas rica, tomat, kangkung dan jagung, disepakati untuk segera ditindaklanjuti dengan pembersihan lahan yang akan dilanjutkan dengan gerakan tanam bersama petani milenial di desa Tanauge.
“Ke depan lahan ini bisa menjadi percontohan buat gerakan tanam yang mengarah pada agroeduwisata dan pertanian terintegrasi karena lahan ini berada dipinggiran aliran sungai yang terus mengalir,” harap Yesiah Ery Tamalagi kepada Kadispora Morowali Utara Gatot S E Budiyanto dan Protokol Pemkab Morut, David Eliezer Loli yang ikut mendampingi turun lapangan.***