Tutup
Sulawesi Tengah

In Memorial Ichsan Loulembah, Berikut testimoni sejumlah sahabat

95
×

In Memorial Ichsan Loulembah, Berikut testimoni sejumlah sahabat

Sebarkan artikel ini
Sahabat-sahabat Ichsan Loulembah yang hadir pada "In Memorial Ichsan Loulembah 1966 - 2023", Sabtu (5/8/2023) malam. (Foto: AJI Palu)

PALU, Kabar Selebes – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palu, Celebes Bergerak, dan Radio Nebula menggelar acara “In Memorial Ichsan Loulembah 1966 – 2023”, Sabtu (5/8/2023) malam.

Acara ini merupakan peringatan dan penghormatan untuk mengenang sosok almarhum Ichsan Loulembah yang telah meninggal pada tahun tersebut.

Diskusi in memoriam ini dihadiri oleh para kolega almarhum yang kenal dekat atau pernah berinteraksi secara intens selama hidupnya.

Pihak keluarga almarhum, yang diwakili oleh Nani Loulembah, memberikan pengantar dalam acara tersebut.

Nani menyampaikan bahwa kepergian kakak sulungnya mendapatkan perhatian tinggi dari berbagai kalangan, menandakan bahwa almarhum memiliki jaringan yang luas, tidak hanya di Kota Palu dan Sulawesi Tengah, tetapi juga secara nasional dan bahkan di luar negeri.

Sejumlah tokoh juga hadir untuk memberikan kesaksian tentang sosok almarhum Ichsan Loulembah. Beberapa di antaranya adalah mantan Wali Kota Palu, Mulhanan Tombolotutu, politisi Golkar, Farid Djavar Nasar, Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Pemprov Sulteng, Sudaryano Lamangkona, Tim Ahli Gubernur, Ridha Saleh, dan mantan Ketua KPID Sulteng, Hari Azis.

Mulhanan Tombolotutu menyatakan bahwa Ichsan adalah salah satu tokoh muda asal Sulawesi Tengah yang memiliki jaringan luas secara nasional, baik di kalangan politisi, pebisnis, maupun musisi.

“Selain itu, Ichsan juga dikenal karena sikap politiknya yang kritis, terbukti dengan keputusan HMI Cabang Palu yang dipimpinnya untuk keluar dari KNPI pada masa Orde Baru,” kata Toni, sapaan akrab Mulhanan Tombolotutu.

Farid Djavar Nasar mengenang sosok egaliter Ichsan yang tidak menghakimi pendapat orang lain, meskipun berbeda dengan jalan pikirannya.

Ridha Saleh mengatakan bahwa Ichsan banyak memberikan motivasi dan berdiskusi intens tentang berbagai isu, termasuk tentang HAM dan masalah daerah.

Sudaryano Lamangkona, yang merupakan yunior dari Ichsan Loulembah, mengamati dan mengakui usaha Ichsan membuka akses bagi kawan lain dari Sulawesi Tengah untuk maju di Jakarta.

Sementara itu, Hari Azis menyanjung kemampuan komunikasi politik yang brilian dari almarhum.

Diskusi yang dipandu oleh Tasrief Siara dari Radio Nebula juga mencerminkan peran penting Ichsan Loulembah selama bencana 28 September 2018 di Palu, Sigi, Donggala, dan Parigi Moutong.

Ichsan telah memberikan masukan dan ide-ide yang berharga dalam proses respons bencana dan menjadi sosok dekat dan penting bagi tim tersebut.

Selain hadirnya para kolega di acara tersebut, testimoni juga disampaikan oleh kolega almarhum yang berada di Jakarta dan Kanada.

Acara ini merupakan momen berharga untuk mengenang dan merayakan sumbangsih serta jaringan yang luas yang telah ditinggalkan oleh Ichsan Loulembah.***

Silakan komentar Anda Disini….