MOROWALI, Kabar Selebes – Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali melalui Bidang Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah menggelar Festival Montunu Hulu tahun 2023.
Seluruh komponen masyarakat serta seluruh sekolah tingkat Pendidikan Dasar dalam Kota Bungku ikut serta dalam memeriahkan dan menyediakan obor yang akan dibakar pada festival.
Festival dipusatkan di Alun-alun Sangiang Kinambuka, Kelurahan Marsaoleh, Bungku Tengah, Morowali, Sulteng. Dibuka Wakil Bupati Najamudin, pada Senin (17/04/2023) malam.
Montunu Hulu adalah tradisi Bungku yang sudah dilakukan sejak beratus tahun yang lalu. Dimana saat ini budaya tersebut sudah mulai ditinggalkan. Montunu Hulu adalah tradisi masyarakat Bungku yang dilakukan pada tiga malam terakhir Bulan Ramadhan yang diyakini malam turunnya Lailatul Qadar.
Pelaksanaan Festival Montunu Hulu merupakan upaya pengembangan dan pelestarian tradisi dan budaya Bungku untuk menumbuhkan rasa cinta dan rasa memiliki terhadap kearifan lokal khususnya pada generasi muda.
“Montunu Hulu mengangkat budaya Islam saat menyambut datangnya malam Lailatul Qadar yang dilakukan di malam ke 27 di bulan Ramadhan setiap tahunnya,” kata Najamudin.
“Dalam pelaksanaan Festival Montunu Hulu tahun ini saya berharap budaya Tobungku tetap dilestarikan dan dikembangkan, sehingga mampu memberikan manfaat bagi kita semua,” ungkapnya.
Hadir dalam kegiatan itu, Bupati Taslim, Ketua TP-PKK Asnoni Taslim, unsur Forkopimda, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulteng Yudiawati Vidiana Windarrusliana serta jajarannya, pejabat teras Pemda Morowali, dan seluruh masyarakat serta insan Pers.
Tak hanya itu, kegiatan dirangkaikan dengan penampilan sanggar seni, serta dilakukan penyerahan 25 paket alat musik Ndengu-ndengu untuk sekolah. Musik Ndengu-ndengu merupakan kekayaan Intelektual Komunal Ekspresi Budaya Tradisional masyarakat Bungku yang tercatat di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Kegiatan berlangsung aman dan tertib dengan pembakaran obor bersama-sama oleh Bupati dan Wakil Bupati, Ketua Adat Tobungku dan Forkopimda sebagai tanda resminya pembukaan Festival Montunu Hulu, serta ditutup dengan pesta kembang api yang menghiasi Bumi Tepe Asa Moroso.
Kesan kekompakan semua pihak dalam Festival Montunu Hulu ini sangat erat hubungannya dengan budaya Bungku. Petuah Bungku menyatakan “Tope Baratantonga Tompano Pandeato, Topetila Mengkena Pande Motaunto”. “Kita saling menghargai, kita saling mengisi kekurangan masing-masing”. (kominfo/ahl)