Tutup
Laporan Khas

Sagu Hilang, Padi pun Tiada

×

Sagu Hilang, Padi pun Tiada

Sebarkan artikel ini
Allimudin (27) warga lokal mengecek lokasi cetak sawah di wilayah Desa Baruga, Kecamatan Lamala, Kabupaten Banggai, yang telah ditumbuhi rumput liar pada 22 Februari 2023 (Foto:Helmi Liana/Metroluwuk.id)

Anggaran pencetakan sawah baru itu dialokasikan dan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) melalui pos dana tugas perbantuan provinsi kabupaten dan kota.

Kepada media ini, Pasi Teritorial Kodim 1308 L uwuk Banggai, Kapten Supartono saat ditemui di ruang kerjanya, Senin, 13 Maret 2023, menyampaikan program cetak sawah baru di Kabupaten Banggai merupakan hasil keputusan bersama antara Kementerian Pertanian RI bekerja sama dengan TNI-AD, yang dituangkan dalam MoU.

Advertising

Program cetak sawah ini sudah berlangsung sejak tahun 2015. Keterlibatan TNI dalam program cetak sawah sesuai dengan Undang-Undang nomor 34 tahun 2004, khususnya terkait tugas operasi militer selain perang, juga pendampingan terhadap Kementan RI.

“Peninjauan baru saja untuk groundbreaking cetak sawah baru tahun anggaran 2019 di Kabupaten Banggai seluas 200 Ha,” ujar Kapten Supartono.

Adapun tahun 2023, target untuk Desa Baruga, Kecamatan Lamala seluas 2.550,89 m, dengan persentase 100 persen berhasil panen.

Untuk cetak sawah baru ini, ia berharap kelompok tani (Poktan) selaku penerima manfaat memberikan dukungan agar program bias terlaksana dengan baik.

Ia menambahkan untuk pekerjaan Optimalisasi Lahan Rawa (OPLA) atau saluran buang di Desa Baruga, Kecamatan Lamala, telah dibangun oleh masing-masning Babinsa setempat.

“28 November 2022 saluran pembuangan air untuk sawah telah di bangun kembali. Daerah OPLA sudah bisa dinikmati petani dengan ditanami padi,” urainya.

Ia mengklaim bahwa manfaat cetak sawah baru bukan semata keinginan pemerintah dalam menciptakan swasembada pangan, tetapi juga menjamin ketersediaan sumber makanan pokok.

Namun, apakah kehadiran sawah yang menggeser banyak lahan sagu, benar-benar upaya menjamin ketersediaan sumber makanan pokok, ataukah ini cara lain pemerintah membuat rakyat bergantung pada satu jenis karbohidrat saja?

Ketua Gapoktan Desa Labotan, Kecamatan Lamala, Kabupaten Banggai, Usman (58), menegaskan upaya cetak sawah didesanya juga gagal.

Produsen Sagu di Kecamatan Masama, Kabupaten Banggai Foto : Emhy Liana

Ratusan hektare lahan yang ditumbuhi pohon sagu di Desa  Taugi dan Labotan pada tahun 2020 dijadikan lahan sawah, karena saluran irigasi tidak berjalan dengan baik program cetak sawah pun gagal.

Karena kegagalan proyek cetak sawah tersebut ratusan pohon sagu yang ditebang menjadi sia-sia, masyarakat pun beralih menanam jagung dan pisang.

 “Ada ratusan pohon sagu ditebang,  tanahnya digusur, dijadikan cetak sawah, padinya malah kekeringan, masyarakat kesulitan air bersih,” katanya mengungkap kesedihannya.

Zakaria dan Usman hanya bagian kecil dari petani yang “dipaksa” berpindah dan membiasakan tangannya mengolah tanaman lain, alih-alih tanaman yang sejak lama telah menjadi makanan pokok warga desa.

Silakan komentar Anda Disini….