PALU, Kabar Selebes – Gubernur Sulawesi Tengah Rusdi Mastura mengeluarkan pernyataan terkait isu keluarnya dirinya dari Partai Nasdem Sulteng. Gubernur yang akrab disapa Cudi itu disebut-sebut pindah ke Partai Gerindra.
Dalam pernyataan resminya yang disebar oleh Tenaga Ahli Gubernur Bidang Komunikasi Publik, Andono Wibisono, Rabu (8/3/2023), Rusdi Mastura menyebut bahwa dirinya saat ini belum secara resmi (adminitratif) keluar dari Partai NasDem.
Adapun, statmennya yang dimuat di media tanggal 5 Maret 2023 menyebut bahwa dirinya kecewa pada partai, adalah kontemplasinya atas kinerja internal partai selama ini. Gubernur menyebut kata Andono, partai politik adalah instrumen publik, tidak boleh dikritik dari dalam dan dari luar. Gubernur merespon positif pernyataan balik Sekretaris DPW Partai NasDem Sulteng terkait kritikan berupa kekecewaannya.
‘’Biasa itu dialektika. Ada perbedaan persepsi, narasi atas apa yang dirasakan kader pada partainya,’’ tegas Cudi.
Rusdi Mastura juga meminta maaf pada segenap kader Partai NasDem bila kekecewaanya atas kinerja partai. Tetapi, dia mempertanyakan hal ikhwal apa yang difitnahkan. Kekecewaan itu adalah ungkapan perasaan, wajar setiap orang memiliki. Ada yang berani diungkapkan, ada yang tidak berani ungkapkan.
‘’Partai modern mesti siap dikritik dari dalam dan dari luar. Bahkan oleh kadernya sendiri. Itu proses pendewasaan berpolitik modern. Tidak boleh dilarang itu perasaan saya yang kecewa. Saya berani bicara. Ada juga yang tidak berani silahkan,’’ tegas mantan walikota Palu dua periode itu.
Rusdi Mastura juga mengatakan apabila dirinya akan mundur dari Partai NasDem, pasti akan berpamitan dengan Ketua Umum DPP Partai NasDem Bapak Surya Paloh. Karena, sebagai politisi dan jabatan saat ini, tidak elok dirinya belum secara resmi mengirim surat pengunduran diri dari jabatan Ketua Dewan Pertimbangan DPW Partai NasDem Sulteng telah telah diopinikan dengan narasi kalau tidak bisa berterima kasih setidaknya jangan fitnah kami secara serempak, terokestrasi di sejumlah laman facebook yang notabene adalah kawan – kawan kader Partai NasDem sendiri.
‘’SK saya ditandatangan DPP. Saya mesti pamit dengan Pak Surya Paloh. Saya tau etika, tau adat. Saya kenal bang Surya Paloh. Saya pernah bertemu beberapa kali. Jangan ajari saya adat, saya orang Kaili memahami adat istiadat. Kalian boleh hina saya ! tapi saya ingatkan jangan ada orang yang marah atas sikap anda itu,’’ ujar gubernur berkali-kali dan meminta pernyataannya dipertegas.(*/abd)