AMPANA, Kabar Selebes – Faradila Pasien 4 Tahun warga Desa Uebone Kecamatan Ampana Tete diduga tidak mendapatkan pelayanan yang baik dari UGD RSUD Ampana, Tojo Unauna.
Kejadian ini bahkan menjadi sorotan warganet di medsos.
Kronologisnya, Faradila 4 Tahun ini sakit dan muntah-muntah. Kemudian dilarikan ke RSUD Ampana, Tojo Unauna menggunakan mobil desa. Setibanya di rumah sakit si pasien yang didampingi neneknya tidak membawa surat rujukan dari puskesmas.
Di UGD, dari keluarga pasien Faradila diminta untuk dilakukan penanganan agar diinfus oleh dokter dan para perawat tapi tidak dilakukan. Bahkan menurut dokter anak tersebut tidak perlu dirawat lagi tapi hanya diberi obat saja.
Karena tidak merasa puas dengan pelayanan akhirnya pasien Faradila dibawa pulang oleh orang tuanya.
Belum tiba di rumah si bocah Faradila dalam perjalanan mengalami muntah bahkan keluar darah dari mulut sehingga dibawa ke klinik Darkutni.
Setelah mendapat perawatan dari dokter spesialis anak bahwa pasien mengalami infeksi mulut sehingga perlu dirawat.
“Karena Darkutni tidak melayani BPJS untuk rawat inap maka dokter memberikan rujukan kembali ke Rumah Sakit,” kata orang Tua Faradila.
Di UGD terjadi adu mulut antara orang tua dan para perawat bahkan menurut keterangan dari orang tua pasien di UGD, perawat marah-marah sampai pukul meja sehingga pasien kembali ke Desa Uebone.
Bagian pelayanan Umum RSUD Ampana Efrain Lario, Sabtu (4/3/2023) mendatangi rumah orang tua melihat kondisi pasien dan upaya mediasi dilakukan apakah Faradila masih perlu mendapat perawatan atau tidak.
Tapi dari orang tua belum mau membawa anaknya ke rumah sakit karena kesal.
Endang, orang tua Faradila sangat menyesalkan pelayanan RSUD Ampana karena tidak ramah dalam memberi pelayanan.
“Padahal kami sebagai pegawai honorer setiap bulan gaji kami dipotong untuk membayar BPJS,” kata Endang, Sabtu.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Tojo Unauna dr. Maryam Albar Sp.KK , M.kes saat dihubungi media ini via telpon menjelaskan bahwa dari penjelasan dokter maupun perawat sebenarnya pihaknya sudah memberikan pelayanan sesuai dengan prosedur dan tidak ada yang dilanggar tetap dilakukan pelayanan.
“Kaitannya dengan pasien tidak ada surat rujukan dari puskesmas kalau toh masuk UGD tetap dilayani,” kata dr. Maryam.
Lebih lanjut dia, bahwa anak tersebut hanya mengalami flu singapore atau virus biasa. Di mulut ada sariawan sehingga bisa jadi pasien sulit untuk makan dan minum. Flu Singapore biasanya sembuh dengan sendirinya sehingga tidak perlu rawat.
Sampai berita berita ini diturunkan belum ada klarifikasi dari RSUD Ampana.(shl)