TAOPA, Kabar Selebes — Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kecamatan Taopa melakukan tes wawancara terhadap 25 calon yang menjadi Pengawas Kelurahan / Desa (PKD) di 11 desa yang ada di Kecamatan Taopa Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah, Selasa 31 Januari 2023 sejak pukul 08:00 Wita.
Ketua Panwaslu Taopa Ilham Akbar yang ditemui awak KabarSelebes.id di sela-sela rehat jelang shalat magrib, Selasa (31/01) pukul enam sore menjelaskan, jika calon PKD yang terpilih nantinya akan membantu tugas-tugas pengawasan di tingkat desa yang ada di Kecamatan Taopa.
“Mereka yang terpilih nantinya akan melakukan pengawasn di desa, mulai sejak pemutakhiran data pemilih hingga usai pemilihan umum serentak tahun 2024,”
Pemilihan umum serentak tahun 2024 yabg di maksud Ilham—demikian ia disapa—, mulai dari pemilihan legislatif DPRD kabupaten, DPRD provinsi, DPR RI, pemilihan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) hingga pemilihan presiden dan wakil presiden.
” Intinya mereka akan melakukan pengawasan di desa sejak tahapan awal hingga selesai penyelenggaraan pemilihan umum serentak tahun 2024 mendatang,” terang Ilham panjang lebar.
Kata Ilham lagi, selain menguji tentang pemahaman soal kepemiluan, para calon PKD ini juga ditekankan masalah integritas dirinya mereka dan melihat keseriusan calon PKD tentang kerja penuh waktu.
“Kami menekankan tentang betapa pentingnya sebuah integritas pada calon PKD. Karena pemilu kali ini sangat berat, mengingat tekanan politik sangat besar,” tegasnya.
Tekanan politik yang di maksud ketua yang dua kali menjadi panwaslu di kecamatan pecahan Moutong tersebut. “Ada belasan partai politik yang tersebar di Taopa dengan tim-tim pemenangan para calon legislatif. Baik mulai tingkat kabupaten hingga pusat,” lanjutnya.
Sementara itu, anggota Panwaslu Taopa bagian divisi penanganan pelanggaran dan sengketa Nurfazila menggaris bawahi, jika pada pemilihan umum serentak ini, masyarakat akan mengawasi tingkah laku penyelenggara negara.
“Jika sikap integritas calon PKD ini tidak kuat, mereka akan mudah tergoyah dengan rayuan-rayuan berbagai cara yang bisa saja meruntuhkan marwah lembaga negara, terutama lembaga pengawasan,” tekan Nurfazila.
Pelaksanaan wawancara ini tambah Nurfazila, berlangsung satu hari dengan pembagian dua sesi. “Yakni sesi pertama dj pagi hari dan sesi kedua di sing hari. Bahkan kita sambung sampai malam hari jika kedua sesi tidak selesai menurut jadwal yang telah di tentukan oleh Panwaslu Taopa,” tutupnya. (hcb)