TAOPA, Kabar Selebes – Dusun III dan Dusun IV Tompeng Desa Bilalea menjadi desa pertama di Kecamatan Taopa Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi, mengawali peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1444 Hijriyah, Sabtu 08 Oktober 2022 pukul 20:00 Wita.
Pantauan awak media KabarSelebes.id di masjid paling selatan Kecamatan Taopa ini, tampak membludak. Masjid berukuran 15 meter x 15 meter itu, tak mampu menampung jamaah yang hanya berasal dari Desa Bilalea. Tapi, sepertiganya juga datang dari desa-desa tetangga seperti Desa Palapi, Taopa Barat, Taopa, Tompo dan Desa Tuladenggi Sibatang.
“Bahkan banyak juga pak yang datang dari kecamatan tetangga seperti Kecamatan Moutong dan Bolano Lambunu,” kata Rahman, warga Bilalea.
Apalagi, pembacaan kitab Barzandji menjadi acara pembuka sehingga kian tebal makna perayaan tersebut.
Kepala Desa Bilalea Lison Nisabu dalam sambutannya mengatakan sudah menjadi tradisi umat di dua dusun berpenduduk mayoritas suku Bugis itu, menyambut hari kelahiran Rasulullah SAW dengan meriah.
“Sebagai pemerintah Deaa Bilalea, saya mengapresiasi animo masyarakat saya di Dusun Tompeng yang berlomba-lomba memeriahkan maulid Nabi Muhammad SAW dengan sangat meriah,” ucap Lison.
Kepala desa yang batu beberapa bulan menjadi orang nomor satu di Desa Bilalea itu juga mengucapkan terima kasih. Karena pada perayaan maulid tahun 2022 ini pun, masyarakat kedua dusun tersebut, tak mengandalkan pemerintah Desa untuk bikin acara ini.
“Ini yang saya patut banggakan. Karena masyarakat saya di dua dusun ini, tak lagi berpangku tangan kepada pemerintah Desa Bilalea terutama dalam hal pendanaan. Mereka berlomba-lomba menginisiasi perayaan ini,” kata Lison, bangga.
Ustadz Said dalam hikmah tausiyah maulid Nabi Muhammad SAW mengajak umat Islam Desa Bilalea bergembira atas segala rahmat yang diberikan oleh Allah SWT.
” Anugerah dan rahmat terbesar umat Islam adalah kelahiran baginda Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan agama dan adab kepada kita saat ini,” urainya.
Maka dari itu sambung ustadz asal Pondok Pesantren Salafiyah Desa Wanamukti Kecamatan Bolano itu, di malam mulia ini, dia mengajak umat Islam bergembira dengan menggambarkan wajah yang berseri-seri dalam milad Nabi Muhammad SAW.
“Saat Rasulullah SAW masih hidup, banyak umat Islam termasuk sahabat-sahabat berjuang bersama Rasulullah. Mereka bangga menjadi tameng demi keselamatan nabi. Bahkan ada sahabat nabi yang syahid karena terdapat sekitar 70 anak panah yang menancap di tubuh sahabat nabi,” kata Said mengisahkan peristiwa perjuangan nabi Muhammad SAW.
Kata dia, kisah itu sebagai bentuk tingginya rasa cinta sahabat dan umat Islam dalam menjaga Rasulullah. Cinta rela berkorban nyawa dan harta semata-mata untuk pembawa risalah agama Islam.
“Sekarang tinggal kita saat ini. Apa bukti kita yang bisa kita tunjukkan sebagai bentuk cinta kita kepada Rasulullah. Rasulullah sayang kepada kita. Bahkan beliau belum mau masuk syurga sebelum semua umat Islam Syurga,”paparnya.
Guru madrasah Alkhairaat Kecamatan Moutong ini meneruskan, jika umat Islam hanya setengah-setengah hati meneruskan risalah nabi termasuk melaksanakan ibadah shalat.
“Pasti itu hanya cinta palsu kita kepada Nabi Muhammad. Betapa malunya kita ketika di akhirat nanti bertemu Rasulullah dengan jauh dari shalat. Bagaimana kita mau mendapatkan syafaat Rasulullah. Untuk itu, marilah kita tumbuhkan semangat cinta kepada Rasulullah. Salah satunya, melaksanakan ibadah shalat,” pesannya. (hcb)
Laporan : Hasan Cl. Bunyu