TAOPA, Kabar Selebes —Duo sekolah berlabel agama yang terletak di Desa Palapi Kecamatan Taopa Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah, memanfaatkan momen bulan Rabiul Awal 1444 Hijriyah dalam bentuk pekan maulid.
Di prakarsai oleh siswa SMA Alkhairaat Taopa di Palapi, ratusan pelajar Alkhairaat tersebut memeriahkannya dalam berbagai even lomba selama sepekan, mulai Sabtu hingga Ahad depan, 1-8 Oktober 2022 mendatang.
Di hari ke tiga, Senin (03/10) misalnya, dua sekolah tersebut mengadakan lomba pelaksanaan fardhu kifayah, pemulasaran jenazah mulai memandikan, mengkafankan hingga mensholatkan jenazah.
Kepala SMA Alkhairaat Taopa Candra Setiawan, S.Pd mengapresiasi kegiatan tersebut. Candra mencontohkan, pelaksanaan pemulasaraan jenazah misalnya, sebagai bentuk praktek yang nantinya pasti akan berhadapan langsung ketika di tengah-tengah masyarakat.
“Hari ini simbol jenazahnya baru dalam bentuk boneka. Insya Allah mereka pasti akan berhadapan langsung dengan jenazah betulan. Misalnya ketika ada keluarga atau handai tolan. Mereka tidak lagi kaku dan kikuk, bahkan mereka bisa langsung melaksanakan fardhu kifayah ini,” terang Candra yang di temui awak KabarSelebes.id di kantor SMA Alkhairaat, Senin (3/10) pagi.
Candra juga menyampaikan, jika tidak semua umat Islam baik dewasa maupun yang masih remaja, bisa melaksanakan pemulasaraan jenazah ini. “Saat ini, petugas pelaksanaan jenazah bisa di hitung di kampung kita ini. Dikhawatirkan kalo mereka sudah tidak ada, siapa lagi yang menggantikan. Makanya, sedini mungkin kita dini mereka, meski diawali dalam bentuk lomba,” ucapnya lagi.
Almnus Pondok Pesantren Alkhairaat Tilamuta Kabupaten Boalemo Gorontalo itu yakin, melalui lomba ini hanyalah sebagai bentuk awal menghilangkan rasa gugup terhadap pengurusan jenazah.
“Awalnya mereka gugup. Tapi setelah ini mereka sudah biasa. Dan saya yakin, insya Allah mereka mampu melaksanakannya dengan baik di masyarakat,” terangnya.
Amatan Candra, pelajar Alkhairaat yang tak mengikuti lomba, pun antusias menyaksikan teman-temannya berlomba. Bahkan tak sedikit yang mencatat alur pelaksanaanya.
“Saya saksikan, anak-anak sangat serius mengikuti lomba yang satu ini. Bahkan saya liat, banyak yang mencatat. Seperti bagaimana cara memandikan jenazah. Dimulai dari mana, apa yang dibaca setiap menyiram dan sebagainya, itu mereka catat semua,” aku lulusan Universitas Negeri Gorontalo tersebut.
Selain pelaksanaan shalat jenazah, pekan maulid ini juga menampilkan lomba nasyid, shalawat, ceramah bertemakan remaja Islam, cerdas cermat kisah nabi dan jalan santai. (hcb)
Laporan : Hasan Cl. Bunyu