“Jalan yang sudah dibangun ini berkisar 9,8 kilometer dari target sekitar 26 kilometer yang direncanakan. Nantinya jalan ini akan melingkari tanjung Dampelas ini hingga tembus ke Dusun 1 Desa Talaga, dan ini statusnya jalan negara,” kata Ridha Saleh yang juga Tenaga Ahli Gubernur Sulawesi Tengah itu saat berkunjung ke lokasi.
Menurut Edang – sapaan akrab mantan komisioner Komnas HAM ini, KPN ini menjadi impian dari masyarakat sekitar yang sudah 50 tahun kesulitan dalam menyalurkan hasil buminya. Sebab, kawasan tanjung Dampelas ini berisi perkebunan dan pertanian masyarakat terutama kelapa dan varietas tanaman lainnya yang ketika akan dijual harus melalui hutan untuk tembus ke pantai.
“Masyarakat dahulu membawa hasil buminya dari lokasi perkebunannya menggunakan tenaga manusia karena tidak adanya akses transportasi. Sehingga, masuknya wilayah ini menjadi KPN menjadi mimpi yang jadi kenyataan bagi masyarakat,” jelas Ridha Saleh.
Camat Dampelas, Arwin menyebut dibangunnya KPN di wilayahnya mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Salah satu hal yang menjadi contoh dukungan masyakat adalah pembangunan jalan ke kawasan yang melewati perkebunan warga dimana warga merelakan pohon kelapanya untuk ditebang untuk dijadikan jalan.
“Warga sendiri secara sukarela menyerahkan pohon kelapanya untuk ditebang dan dijadikan jalan. Ini karena warga sadar pentingnya jalan itu untuk mobilisasi hasil kebunnya. Karena selama ini mereka bermimpi bagaimana wilayah kebun mereka bisa dilewati kendaraan untuk mengangkut hasil bumi,” kata Arwin.
