MOROWALI, Kabar Selebes – Asosiasi Pengusaha Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Kabupaten Morowali dan Morowali Utara (Morut) menggelar kegiatan Konsolidasi PBM dengan tema “Bersinergi dalam Menyambut Industri di Morowali Bersaudara”.
Kegiatan itu digelar di Resto Ba’A Puncak Ipi, Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Kamis (04/08/2022) pagi.
Dijelaskan, bahwa peranan APBMI sebagai wadah perusahaan bongkar muat yang senantiasa bekerja dan mengawal kebijakan pemerintah, baik pusat maupun daerah.
“APBMI juga menjadi kafleri serta payung bagi PBM lokal, sehingga bisa eksis dan terus maju menjadi bagian dari upaya peningkatan ekonomi masyarakat,” kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) APBM, Baso Alam, kepada KabarSelebes.id pada Kamis malam.
“Terutama di wilayah industri yang memiliki tersus (pelabuhan khusus),” katanya lagi.
Masih dikatakan Baso, bahwa pemerintah daerah (Pemda) dan jajaran dinas terkait serta pihak keamanan, mengapresiasi kesadaran para pelaku usaha bongkar muat.
Senantiasa bisa bersatu dan bersinergi dalam investasi yang masuk. Sehingga dapat pula membuka lapangan kerja bagi masyarakat yang ada di wilayah industri.
“Harapan lain bahwa APBMI dan semua anggota yang tergabung di dalamnya, harus terus melakukan koordinasi, baik secara internal maupun eksternal,” harap Baso.
“Tentunya dengan lembaga lainnya serta pemerintah, sehingga tercipta iklim usaha yang kondusif,” pungkasnya.
Sementara, Bupati Morowali melalui Asisten I, Rizal Badudin mengatakan, bahwa PBM lokal harus menjadi prioritas dalam setiap pelaksanaan usaha bongkar muat.
Ditegaskannya, bahwa dengan terakomodasi seluruh PBM lokal dalam setiap kegiatan tersebut, maka iklim investasi akan berjalan secara kondusif. Dengan demikian, kepentingan investasi akan berjalan normal seiring kepentingan PBM lokal terakomodasi.
“Nanti kami akan lakukan monitoring, kuncinya seluruh PBM lokal di Morowali harus terakomodir,” tandas Rizal. (ahl)
Laporan: Ahyar Lani