Tutup
Sulawesi Tengah

Lagi, Peserta Kaligrafi Kafilah Morowali Utara Nyaris Pingsan di MTQ Sulteng 2022

×

Lagi, Peserta Kaligrafi Kafilah Morowali Utara Nyaris Pingsan di MTQ Sulteng 2022

Sebarkan artikel ini
Tuti sedang di tangani pihak medis usai ikut final kaligrafi (foto: Hasan Bunyu)

LUWUK,  Kabar Selebes – Satu lagi peserta kaligrafi asal Kafilah Kabupaten Morowali Utara, nyaris pingsan , Rabu(27/7/2022).

Tuti Ainayah Alfathih, finalis kaligrafi  golongan hiasan mushaf tampak sedang dapat perawatan dari medis panitia MTQ. “Tensinya rendah tapi terhitung masih normal pak, 100 per 80,” ucap petugas kesehatan yang memeriksanya.

Advertising

Oleh petugas kesehatan tadi, di sarankan agar peserta andalan Kab. Morowali Utara ini di tangani langsung di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Luwuk. “Kami bawa ibu ke RSUD dan nanti di sana di tangani lebih lanjut ya,” ajak petugas media yang namanya tak sempat di tanyakan.

Namun, Tuti —sapaan akrabnya—, menolak dan  minta hanya di rawat di kafilah. “Tidak usah pak, saya di rawat di kafilah saja. Mungkin saya cuma kecapean saja,” tampik Tuti.

Beruntung, perempuan asal Desa Sienjo Kecamatan Toribulu Kabupaten Parigi Moutong itu, mampu menyelesaikan karya sampai waktu selesai meskipun di paksa. “Saya ini pas abis istirahat so mulai te enak perasaanku. Tapi saya paksa kase selesai,” akunya kepada media ini.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai dr I Wayan Suartika ketika di hubungi KabarSelebes.id via sambungan seluler mengatakan, sampai Kamis malam (27/07/2022), nyaris seratus orang peserta MTQ Sulteng yang di tangani oleh pihak kesehatan Kab. Banggai.

“Dari hari pertama sampai hari kamis ini, peserta yang kita rawat di berbagai posko kesehatan yang tersebar di berbagai arena dan pemondokan kafilah, telah menangani 90an peserta,” terangnya.

Umumnya, ucap mantan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Banggai tersebut, rata-rata peserta MTQ diagnosa kekurangan darah,  darah tinggi dan maag.

“Mungkin pola makan mereka tidak teratur karena serius latihan sebelum tampil. Ditambah lagi keasyikan latihan sehingga lupa makan sedangkan yang bersangkutan ada penyakit maag  makanya kumatlah maagnya,” terang Suartika.

Disamping itu, kata Suartika mungkin ada yang begadang atau istirahat tidak cukup. “Sehingga tekanan rendah, makanya fisik peserta jadi drop,” tambahnya singkat.

Sebelum, Sulastri peserta kaligrafi asal Kab. Morowali Utara pingsan dan di rawat di RSUD Luwuk ketika tengah mengikuti babak penyisihan kaligrafi golongan dekorasi putri. (hcb)

Laporan : Hasan Cl. Bunyu

Silakan komentar Anda Disini….