Tutup
Sulawesi Tengah

Peserta Kaligrafi Dekorasi Putri asal Kafilah Morowali Utara, Pingsan dan Dilarikan ke Rumah Sakit

×

Peserta Kaligrafi Dekorasi Putri asal Kafilah Morowali Utara, Pingsan dan Dilarikan ke Rumah Sakit

Sebarkan artikel ini
Sulastri di rujuk ke RSUD Luwuk setelah pingsan dan tak sadarkan diri (foto : Hasan Bunyu)

LUWUK, Kabar Selebes – Sulastri, seorang peserta putrI golongan dekorasi pada Musabaqah Khottil Qur’an pada MTQ tingkat Provinsi Sulawesi Tengah, Senin 25 Juli 2022, pingsan.

Dirinya tak sadarkan diri setelah bertarung 6 jam lebih menggores karya dekorasi di tripleks  ukuran 80×120 sentimeter. “Peserta tadi menahan buang air kecil. Sehingga sakit bagi perut. Pas sadar, dia tidak bisa menuntaskan buang air kecilnya,” ucap salah seorang petugas medis yang namanya tak mau disebutkan.

Advertising

Memang, setelah sempat sadar, gadis cantik ada Desa Kongkomos Kecamatan Basidondo Kabupaten Tolitoli itu sempat muntah. “Namun muntahnya tak banyak dan lagi-lagi tidak bisa menuntaskan kencingnya. Wajahnya pun sudah kelihatan pucat, padahal tensinya terbilang normal, 107 per 88,”  terang petugas medis itu lagi.

Tak mau ambil resiko, wanita yang kuliah di Universitas Tadulako itu pun di rujuk ke Rumah Sakit Umum Darah (RSUD) Luwuk. “Benar pak, Sulastri sekarang masih di infus di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Sekarang dia sudah bisa di ajak bicara. Cuma kami mash menunggu hasil laboratoriumnya pak,” kata Alhabib, salah seorang pendamping Sulastri di IGD ketika dihubungi KabarSelebes.id, Senin (25/07) usai shalat magrib.

Bagaimana dengan lombanya? Ketua Majelis Dewan Hakim Kaligrafi Muhammad Arif, S.PdI mengatakan, untuk dipensasi lomba, tidak lagi diberikan kepada  salah satu santri Sanggar Alhasyimi itu.

Alasannya, “karena dia sudah menyelesaikan karya selama tujuh jam. Sudah lewat dari setengah waktu yag diatur oleh peraturan perkaligrafian,” jelas Arif.

Pimpinan Pesantren dan Sanggar Seni Kaligrafi Alhasyimi Sulawesi Tengah itu menyarankan kepada peserta yang akan lomba. Harus mempersiapkan diri sedini mungkin, dikarenakan waktu lomba memakan waktu hampir seharian.

“Kebanyakan peserta malamnya lomba tidak menggunakan waktu untuk istirahat maksimal, malah begadang. Selain itu, makan tidak lagi teratur, karena terpikirkan oh desain dan konsep untuk lomba. Akhirnya terjadi hal-hal yang tidak di inginkan,” nilainya. (hcb)

Laporan : Hasan Cl. Bunyu

Silakan komentar Anda Disini….