TAOPA, Kabar Selebes – Maling semakin menjadi-jadi di pasar tradisional Olongian Desa Taopa Kecamatan Taopa Kabupaten Parigi Moutong.
Sekitar tiga orang jadi korban copet saat hendak belanja jelang Idul Adha di pasar terbesari di Kecamatan Taopa, Rabu 06 Juli 2022 pagi. Kepada KabarSelebes.id, Nansar Mayah korban pertama menceritakan kronologis yang menimpah dirinya.
“Saya pas datang langsung beli parfum, selesai bayar, parfum saya kase masuk di kantong sebelah kiri samping lutut yang ada dompet. Selanjutnya saya pergi ke tempat jual alat-alat pertukangan. Pas saya mau bayar kikis (alat untuk menajamkan mata gergaji, red) eh sudah tiada ada itu dompet di celana,” ucapnya.
Awalnya, lelaki yang berdomisli di Dusun 4 Desa Taopa Barat mengira, jika dompetnya yang berisi Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Izin Mengemudi (SIM) Golongan C beserta uang hampir satu juta rupiah tersebut, hanya terjatuh di sekitaran dirinya.
“Saya cari-cari di semua kantong celana dan tempat saya duduk waktu ba pilih kikis, tapi tidak ada. Barulah saya sadar kalo dompet saya ada orang curi,” sadarnya.
Memang lanjut pria berusia 57 tahun tersebut, saat dirinya berjalan ke arah tempat penjual perabot pertukangan, ia merasa seperti ada yang meraba saku celananya.
“Tapi saya tidak curiga, saya anggap biasa saja, karena kan pasar lagi sesak dengan pembeli yang lalu larang di lorong pasar. Swhingga idak ada kepikiran kalo saya sedang dalam target pencuri,” terangnya sambil naik pitam mengingat kejadian yang menimpah dirinya.
Meski demikian, ia sudah mengikhlaskan uangnya yang berpindah sia-sia ke tangan orang tak bertanggung jawab. “Hanya surat-surat yang di dompet itu yang sekarang saya harapkan. Karena kalo mau bikin, susah lagi. Harus ke Parigi dan butuh waktu sampe beberapa hari mengurusnya.. kalo uang, meski berat, saya tetap sudah ikhlaskan,” lirihnya sedih.
Sementara Ihsan Malasugi, korban lainnya juga menyesali maraknya pencuri yang merajalela di pasar bekas MTQ Kabupaten Parigi Moutong tahun 2016 tersebut.
“Kalo bisa, pangamanan harus di tingkatkan lagi, jangan berhenti patroli. Jika perlu pasang CCTV (Closed Circuit Television, red) di berbagai tempat. Supaya di tau siapa pelakunya,” imbaunya saat bercerita kepada warga, termasuk media ini sesaat setelah kejadian menimpahnya.
Menurut pria bertempat tinggal di Desa Bilalea Kecamatan Taopa, usulannya itu sangatlah wajar, mengingat saban pekan si tangan panjang selalu beroperasi. “Coba kita perhatikan, hampir tiap pasar hari Rabu, selalu ada saja yang kemalingan. Saya yakin orangnya itu-itu saja,” geram lelaki berusian 60-an tahun itu.
Kegeramnnya lelaki paruh baya tersebut memang mendasar. Betapa tidak, kali ini, uangnya berjumlah dua juta melayang sia-sia, termasuk KTP dan SIM motor.
“Saya pas beli parang saya ambil uang di dompet, baru saya kase masuk di kantong belakang, terus saya beli cukur-cukur jenggot. Setelah itu, saya cek dompet di belakang, ternyata so hilang,” ucapnya.
Dirinya pun sempat mengamati di sekelilingnya mencari orang yang dicurigainya. “Namun, tidak ada saya lihat-lihat yang mencurigakan. Mungkin dia so langsung pergi menjauh,” terangnya.
Selain Nansar dan Ihsan, Enggo Paemo juga mengalami nasib serupa. Dia kehilangan uang sekitar lima ratusan ribu rupiah. Sayangnya, ia tak bersedia menceritakan kejadian tersebut kepada media ini. (hcb)
Laporan :Hasan Cl. Bunyu