Tutup
Sulawesi Tengah

Dua Petahana Tumbang di Tangan Dua Mantan Sekdesnya di Pilkades Taopa

×

Dua Petahana Tumbang di Tangan Dua Mantan Sekdesnya di Pilkades Taopa

Sebarkan artikel ini
Suasana perhitungan suara di pemilihan kepala Desa Bilalea (foto : Hasan Bunyu)

TAOPA, Kabar Selebes – Pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak di 97 desa yang ada di Kabupaten Parigi Moutong, Senin 27 Juni 2022 melahirkan kejutan.

Pilkades Kecamatan Taopa misalnya, Desa Taopa Utara dan Desa Bilalea yang merupakan dua dari tujuh desa yang melaksanakan pesta demokrasi enam tahun tersebut.

Advertising

Pantauan KabarSelebes.id di titik pertama pilkades, Desa Bilalea. Di desa paling ujung barat Kecamatan Taopa tersebut, ada tiga kandidat yang bertarung. Yakni Hamid nomor urut 1, Arjo nomor urut 2 dan Lison I Nisabu di nomor urut terakhir 3.

Hasilnya, Arjo sang petahana harus mengakui ketangguhan Lison I. Nisabu yang meraih 50,2% dari total 535 juara. Sedangkan Hamid hanya mendulang 96 suara.

Bahkan, Lison yang merupakan mantan Sekretaris Desa (sekdes) Bilalea era kepimpinan Arjo tersebut unggul telak, unggul 103 suara dari incumbent. “Pak mantan kades hanya meraih 168 suara, sedangkan pak Lison dapat 271 suara,” kata Roman S. Suleman yang di temui media ini usai penetapan pemenang, Senin (27/06) pukul empat sore.

Roman juga memaparkan, dari empat dusun yang ada di Desa Bilalea, Lison hanya kalah tipis di dusun 2. “Di dusun itu pak Arjo hanya unggul enam suara, yakni 78 berbanding 72. Selisih satu saja pak,” terangnya.

Menariknya, dusun satu yang merupakan tempat tinggal Arjo, malah tumbang cukup signifikan.  Di kandang harapan lelaki kelahiran Januari 1969 ini hanya meraih 46 suara. “Sementara pak mantan sekdes dapat 82 suara. Hampir setengah dati total 145 orang yang memberikan suaranya,” tambahnya Roman.

Ironis lagi, dusun empat yang merupakan wilayah netral, kepala desa definitif pertama Desa Bilalea itu, tak mampu menarik simpati di dusun mayoritas suku Bugis tersebut.  “Di dusun terakhir itu, pak Lison meraih 48 suara. Sedangkan pak mantan hanya dapat tiga suara,” ujar Roman lagi.

Bagaimana depan Desa Taopa Utara? Di desa yang terletak di sebelah utara Kecamatan Taopa itu,  ada lima kontestan bertarung memperebutkan kursi nomor satu di desa yang memiliki nama lain, Paninggo.

Calon kepala desa yang juga petahana Marteni Padjengo, di luar dugaan kalah tipis.  Ironisnya lagi,  mantan kades dua periode itu kalah 0,6 persen dari tangan mantan sekdes kabinet pertamanya, Riman Synantra.

Sang juara bertajan tersebut gagal mencetak “hattrick” alias tiga kali berturut-turut. Kekalahanya pun bisa bikin tidir tak nyenyak, hanya selisih 4 suara. Riman unggul 187 suara.

Salah seorang tokoh masyarakat Paninggo, Abdul Kadir Daesilatu berbagai cerita pada media ini. Dirinya mengisahkan nyaris semua warga yang menyaksikan tahapan pengumuman suara di Pilkades Taopa Utara, di buat tegang.

Bagaimana tidak, sejak perhitungan suara, keduanya saling kejar mengejar. Dusun satu Riman yang menang selisih 4 (40 berbanding 30 suara, red), sedangkan di dusun dua pak Marteni yang menang dengan selisih tiga suara, 52 lawan 55 suara. “Nah, di dusun tiga pak Riman lagi yang menang (81:48), sebaliknya di dusun empat pak Marteni menang dengan jumlah suara 44 lawan 10 suara,” jelasnya lagi.

Riman Synantra yang dihubungi media ini via sambungan telepon seluler mengatakan, dirinya akan merangkul semua kandidat yang kalah. “Saya akan berkerjasama dengan  mereka. Karena dalam pemaparan visi misi lalu, ada beberapa program dari mereka yang bisa kita gunakan dalam upaya memajukan Desa Taopa Utara ini,” ucapnya mantap. (hcb)

Laporan : Hasan Cl.  Bunyu

Silakan komentar Anda Disini….