MOROWALI, Kabar Selebes – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Morowali menggelar Lomba Desa Tingkat Kabupaten Morowali tahun 2022.
Lomba desa kali ini mengusung tema “Desa Tangguh, Ekonomi Masyarakat Tumbuh”. Selama dua tahun terakhir, melalui Lomba Desa Tingkat Kabupaten Morowali telah memberi manfaat tersendiri bagi perkembangan desa.
Di Kecamatan Bungku Tengah, Desa Bente menjadi salah satu desa perwakilan yang mengikuti lomba desa itu. Seperti diutarakan Kepala Desa Bente, Erwin Kudrat, pada Senin (30/05/2022).
Dikatakan Erwin, bahwa pelaksanaan lomba desa memberikan motivasi bagi pemerintah maupun masyarakat desa, secara khusus bagi Desa Bente. Tentunya untuk lebih proaktif dalam memberikan pelayanan dan menyajikan inovasi, agar terwujud kesejahteraan bersama.
“Kami memberikan masukan, yaitu salah satu program pelayanan dan sistem informasi desa berbasis digital sebagai item mewujudkan desa tangguh,” ungkapnya.
Kemudian Erwin memberikan gambaran sistem kerja aplikasi, yakni aplikasi sistem informasi digital Desa Bente, dengan fitur sebagai berikut;
- Mengelola informasi kantor desa.
- Mendukung fungsi dan tugas kantor desa, termasuk administrasi kependudukan, perencanaan, pelaporan, pengelolaan asset, pengelolaan anggaran, dan layanan publik.
- Layanan aduan masyarakat.
- Pasar digital UMKM Desa Bente yang mempromosi usaha warga.
Peran dan manfaat sistem informasi desa sebagai berikut,
- Lebih efisien. Misalnya, dengan memakai aplikasi, kantor desa dapat menyediakan layanan surat keterangan pada warga jauh lebih cepat dibandingkan cara manual. Dalam Aplikasi ini, data penduduk sudah tersimpan dan dapat diisikan secara otomatis pada surat yang bisa dicetak langsung.
- Kantor desa lebih efektif. Sebagai contoh, menyimpan data penduduk beserta atribut-atributnya, kantor desa dapat dengan mudah memilah data penduduk secara akurat berdasarkan kriteria yang diinginkan. Sehingga bisa mentargetkan suatu program pemerintah secara tepat sasaran. Ini berbeda dengan proses serupa tanpa aplikasi, dimana sering dilakukan penentuan sasaran program secara kira-kira dan tidak berbasis data.
- Pemerintah desa lebih transparan. Dengan aplikasi, pemerintah desa dapat mengelola informasi kegiatan desa dalam bentuk yang mudah disajikan kepada warga dan lebih mudah diakses warga. Misalnya, kantor desa dapat mengelola informasi perencanaan pengembangan desa dan menampilkan informasi tersebut pada berbagai media, seperti di web desa, papan pengumuman, dan sebagainya.
- Pemerintah desa lebih akuntabel. Dengan adanya informasi perencanaan, kegiatan pembangunan, penggunaan dana desa, dan sebagainya di dalam aplikasi yang mudah diakses warga, pemerintah desa akan dituntut untuk lebih akuntabel. Kantor desa akan mempunyai kesempatan untuk secara lebih mudah membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan, penggunaan dana desa dan sebagainya.
- Layanan publik lebih baik. Seperti disebut di atas, dengan aplikasi kantor desa akan lebih efisien dan lebih efektif dalam melakukan fungsi dan tugas mereka. Karena salah satu tugas utama kantor desa adalah memberi layanan publik, fungsi ini pun akan lebih baik. Contoh sederhana yang diberikan di atas, warga akan bisa memperoleh surat keterangan yang mereka butuhkan secara lebih cepat dan dengan data yang lebih akurat.
- Warga mendapat akses lebih baik pada informasi desa. Dengan aplikasi, informasi kependudukan, perencanaan, asset, anggaran dan sebagainya akan terrekam secara elektronik. Semua informasi tersebut mempunyai potensi untuk lebih mudah diakses oleh warga. Kantor desa mempunyai kesempatan untuk menyediakan fasilitas bagi warga untuk mengakses informasi desa dengan mudah, misalnya dengan menerbitkan informasi desa di web desa. Karena tahu data itu ada, warga juga mempunyai kesempatan untuk menuntut kantor desa untuk menyediakan akses pada informasi yang mereka butuhkan.
- Warga dapat berpartisipasi lebih aktif dalam pembangunan desa. Ketersediaan data dan informasi desa yang mudah diakses akan meningkatkan potensi warga untuk berpartisipasi dalam pembangunan desa. Warga akan tahu kegiatan apa yang sedang berjalan dan apa yang direncanakan, sehingga dapat ikut mengawal kegiatan tersebut ataupun memberi usul, saran dan masukan lain terkait pembangunan desa. Lebih dari itu, aplikasi ini juga mempunyai potensi untuk menyediakan media elektronik untuk menggalang partisipasi warga, seperti forum diskusi atau formulir komentar/usulan elektronik.
“Dunia semakin maju, maka di era digital saat ini, kita harus mampu beradaptasi di tengah kemajuan dengan perkembangan yang begitu cepat,” tandas Erwin. (ahl)
Laporan: Ahyar Lani