Tutup
Politik

Salim Segaf al-Jufri: Kader Kutu Loncat Bukti Sistem Kaderisasi Parpol Tidak Sehat

×

Salim Segaf al-Jufri: Kader Kutu Loncat Bukti Sistem Kaderisasi Parpol Tidak Sehat

Sebarkan artikel ini
Ketua Majelis Syura PKS, Dr Salim Segaf al-Jufri saat Kongkow-kongkow dengan jurnalis, Jumat kemarin di Kota Palu. (Foto: Patar)

PALU, Kabar Selebes – Ketua Majelis Syura Partai Keadilan dan Sejahtera (PKS) Dr Salim Segaf al-Jufri menegaskan, kehadiran partai politik itu menyiapkan calon-calon pemimpin di negeri ini.

“Jadi partai politik itu menyiapkan kader untuk level nasional (presiden dan wapres), sebagai gubernur dan seterunya, itu tugas partai politik. Sehingga saya lebih cenderung partai politik memyiapkan kaderisasi dan hadir untuk menyiapkan pemimpin di negeri ini,” kata Salim Segaf al-Jufri pada kongkow-kongkpw bersama jurnalis, Jumat kemarin di Palu.

Advertising

Menurut Salim, tetapi kemudian sebagai partai politik kadernya kutu loncat, pindah dari partai satu ke partai yang lain, partai tersebut tidak memiliki suatu sistem kaderisasi yang sehat.

“Olehnya itu, pendapat saya untuk nasional, semestinya partai politik itu disaipkan anggaran oleh pemerintah, di APBN itu sendiri. Anggaran yang dipertanggungjawabkan,” kata mantan Menteri Sosial itu.

Kata Salim lagi, pertama partai politik itu disiapkan anggaran oleh negara Rp100 per satu suara kemudian naik Rp1.000.

“Kalau kita di PKS mengusulkan Rp10 ribu sehingga partai politik tidak lagi cawi-cawi sana-sini tapi fokus. Sepuluh ribu buat saya sih okelah. Saya sudah tahu dan saya sudah keliling di beberapa negara, (anggaran) partai politik memang negara menyiapkannya,” ujar Salim.

Lanjutnya, jadi nggak bisa disogok sana sini dan dia di partai politik tugas dia di DPR RI maupun di daerah, yah budgeting, regulasi dan pengawasan.

“Ketika dia mengawasi, jangan main-main. Pemerintah pusat, pemerintah daerah diawasi oleh DPR RI atau di propinsi maupun di kabupaten kota. Diawasi agar kerja dengan baik. Tidak ada cerita dengan main amplop-amplop karena mereka juga punya dana,” tegas Salim.

Salim mencontohkan, ketika ada anggota dewan yang korupsi dengan USD3.000 mundur dia. Malu dia. Karena dengan partai di luar pemerintahan pun disiapkan anggaran oleh pemerintah sehingga dia melakukan pengawasan dengan benar.

“Memang kita belum sampai di titik itu. Namun saya melihat ke depan itu sangat penting sehingga check and balacing itu bagus dalam mengelolah negara sehingga kesejahteraan masyarakat lebih mudah terwujud,” kata Salim.(ptr)

Laporan : Pataruddin

Silakan komentar Anda Disini….