PALU Kabar Selebes – Sama saat seperti memulai star di etafe terakhir saat di Toboli kemaren, saat mash subuh. Hari ini mereka memulai perjalanan dari kediaman Muhajir abnaul khairaat yang berada di belakang Kantor Camat Tawaeli Kelurahan Lambaran Kec. Palu Utara. Real estase( (persinggahan) mereka ini merupakan termpat istirahat malam terakhir dalam rangka tapalN tilas.
Usai shalat subuh di hari Rabu 11 Mei 2022 ke delapan belas pemuda Alkhairaat ini memulai melangkah untuk menyelelesaikan misi mereka. Masih ada 27 kilometer untuk mencapai titik finish di lokasi haul ke-54 Guru Tua di kompleks Alkhairaat Pusat Palu Kec. Palu Barat Kota Palu Sulawesi Tengah.
Pantauan KabarSelebes.id yang setia memantaunya secara live. Tampak hanya berbekal beberapa gelas air mineral, langkah pun dimulai.
“Subhanallahi wabihamdi subhanallahi aladzim….,” selalu terucap dari bibir sang ketua rombongan Arfandi S.Lamaki.,S.Pd.I serta diikuti serentak oleh pasukannya.
Untuk diketahui, sejak kemaren Selasa (10/05/2022) ketika melakukan perjalanan dari Karumba menuju Tawaeli dan hingga saat ini, para mujahid muda ini di kawal oleh beberapa anggota provost dan kesatuan Resimen Mahasiswa (Menwa) Universitas Islam Negeri (UIN) Datokaroma Palu.
“Kami mengawal.mereka dari sini sampai tiba di Palu, karena rute yang mereka lalui ini adalah jalan Trans Sulawesi yang sangat ramai oleh kendaraan bermotor,” kata Dika, salah seorang pengawal provost Menwa.
Sejam kemudian, tepatnya pukul 06:55 Wita, mereka singgah sarapan pagi di sebuah warung Ziman 777 atau sekitar 50 meter dari Markas Komando Brigadir Mobil (Mako Brimob) Polda Sulteng di Kelurahan Mamboro Kec. Palu Utara Kota Palu.
“Dari sini masih ada 14 kilometer yang harus tempuh. Kalo jalan santai, ya sekitar 3 baru tiba di lokasi,” kata Arfandi.
Usai makan dan istirahat selama 30 menit, mereka langsung jalan. Sengatan matahari Kota Palu pun kian terasa. Bahkan memakan korban, Nandi seorang pejalan kaki asal Kelurahan Bantaya Kec. Parigi harus diangkut dengan motor ketila masih berada di daerah Kelurahan Mamboro.
Tak sedikit juga yang mengalami lecet bagian kaki. “Ayo semangat…semangat… kita berusaha tetap semangat. Karena ini rute terakhir. Titik finish so dekat sekali,” kata Arfandi menyemangati timnya.
Untuk mengantisipasi panas, surban yang mereka kenakan sejak start dari Desa Donggulu Kec. Kasimbar beberapa hari lalu, berubah dari penutup kepala. “Alhamdulillah bisa mengurangi terkena panas,” syukur Muhid sang pembawa bendera Alkhairaat.
Para pengguna jalan dan warga sekitarnya tak henti-hentinya memberikan support kepada pemuda Alkhairaat ini. “Ini nak, air minum saja yang bisa saya berikan,” ucap Aminah, salah seorang Kelurahan Tondo.
Dalam menembus rute lembah Palu itu, mereka melalui poros utama Jalan Samratulangi, kemudian berbelok ke kanan melalu jalan Ki Maja hingga jembatan tiga di Pasar Tua.
Sebelum memasuki pasar tertua di Kota Palu iu, mereka singgah sejenak sekedar mengganti baju kaos putih haul berlengan panjang bercorak “Guru Tua Pahlawan Nasional”.
Setelah itu tak ada lagi pemberhentian, hingga tiba di depan masjid Alkhairaat tepat pukul 11:30 Wita.
Para petinggi Pengurus Pusat Himpunan Pemuda Alkhairaat (PP HPA) dan anggota DPR RI Sakinah Aljufri menyambut ke 18 pemuda yag telah menyelesaikan misi sejauh 122 kilometer itu.
Ursi air mata pun mengiringi penyambutan mereka usai jalan kaki selama 4hari 3 malam itu. “Ahlan wa sahlan anak-anakku,” sambut Sakinah terharu.
Ratusan abnaulkhairaat dan warga menyambut mereka. Alunan lagu tholahal badru menyambut kedatangan mereka di kediaman MTs Alkhairaat Palu untuk dijamu.makan siang. Mereka disambut oleh sang kepala madrasah Drs Hj Saihun Aljufri, MPdI yang di dampingi oleh isteri Almarhum habib Saggaf Aljufri, Hj. Syarifah Zahra binti Yahya. Selesai (hcb)
Laporan : Hasan Cl. Bunyu