PALU, Kabar Selebes – Pemerintah Kota (Pemkot) Palu menemukan masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan dan bukan di tempat pembuangan sampah (TPS) yang disediakan oleh Pemkot Palu di seluruh kecamatan.
Sekretaris Kota Palu Irmayanti Pettalolo menyatakan temuan tersebut berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, di mana ia menemukan banyak warga yang masih membuang sampah sembarangan.
“Warga biasanya membuang sampah menggunakan kendaraan pribadinya seperti motor dan mobil. Mereka masih membuang sembarangan seperti di ruas jalan dan di pinggir jalan. Bukan dibuang di TPS. Mereka juga kerap membuang sampah tidak pada waktu yang telah ditentukan,” katanya, Jumat (6/5/2022).
Dari situ terlibat bahwa kesadaran warga untuk membuang sampah pada tempatnya masih rendah. Jika kebiasaan tersebut terus dibiarkan akan menyebabkan wajah ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) tersebut terus kotor dan tidak terurus.
Sementara Pemkot Palu sedang berupaya keras meraih piala Adipura.
Untuk mengatasi permasalahan itu, Irma mengatakan Pemkot Palu bersama pihak-pihak terkait terus mengedukasi warga agar membuang sampah pada tempatnya dan membuang sampah sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Selain itu pihaknya juga terus menggalakkan gerakan daur ulang sampah untuk mengurangi sampah rumah tangga yang tidak termanfaatkan.
Gerakan daur ulang sampah menyasar semua kalangan, mulai dari masyarakat, kelompok peduli lingkungan hingga pemerintah daerah melalui kelurahan, kecamatan dan instansi terkait.
“Pihak kelurahan, kecamatan, Satuan Tugas (Satgas) Adipura Pemkota Palu hingga tokoh masyarakat terus mengedukasi masyarakat agar mendaur ulang sampah rumah tangga menjadi barang-barang yang dapat dimanfaatkan kembali,”kata Irma.
Agar sampah yang ada dapat didaur ulang, kata dia, seluruh kelurahan diperintahkan untuk memilah sampah rumah tangga yang diangkut menggunakan armada pengangkut sampah milik setiap kelurahan untuk mempermudah proses daur ulang sampah.
“Kami juga mengharapkan semua kelurahan membuat kelompok daur ulang sampah sehingga volume sampah dapat berkurang. Oleh sebab itu tahun ini kami akan merevitalisasi enam TPS agar dapat menjadi tempat pendampingan pengolahan sampah,” ujarnya.
Irmayanti mengakui saat ini jumlah sampah yang didaur ulang masih belum berbanding lurus dengan jumlah sampah yang dihasilkan oleh seluruh rumah tangga di ibu kota Provinsi Sulteng tersebut sebab kesadaran masyarakat untuk mendaur ulang sampah masih rendah.
Namun, ia yakin jika gerakan tersebut terus aktif dan setiap hari terus berkontribusi meningkatkan partisipasi masyarakat untuk mendaur ulang sampah dan mengurangi memproduksi sampah rumah tangga, maka Kota Palu bebas dari sampah dapat terwujud dalam waktu yang tidak terlalu lama.(abd/ant)
Editor : Abdee Mari
Sumber : Antara