BOLANO, Kabar Selebes – Kecelakaan melibatkan mobil Carry Grandmax open dan minibus Daihatsu Sigra terjadi di jalan Trans Sulawesi penurunan Santigi di Desa Bolano Barat Kecamatan Bolano Kabupaten Parigi Moutong, Minggu 1 Mei 2022 pukul 12:10 Wits.
Di duga, kecelakaan di tikungan yang bergelar “Sitinjau Lauiknya Pantai Timur” itu, disebabkan sopir Grandmax itu dalam keadaan mengantuk.
Akibatnya, sopir Daihatsu Sigra yang dikemudikan Nurwanto (42) warga asal Desa Lariang Kec. Tikke Raya Kab. Mamuju Utara Sulawesi Barat mengalami luka ringan. “Bibir saya pecah dan gigi depan goyang pak, terkena setir,” ucap Nurwanto sambil meringis.
Bukan itu saja, Nurwanto yang sedang mudik ke rumah mertuanya di Marisa Dua Kec. Randangan Kab. Pohuwato Gorontalo itu satu keluarga, isteri dan dua anaknya. Sang isteri, Nita (30) mengalami keseleo pada lengan kana dan bahu. Sementara anak pertamanya Meika (10) mengalami luka robek pada pelipis kanannya. “Beruntung, anaknya saya yang berumur Lima tahun tidak kenapa-kenapa pak. Karena pas tabrakan itu, di tidur di kasur mobil,” syukur Nurwanto.
Kepada KabarSelebes.id yang menemuinya di tempat kejadian menjelaskan, kecelakaan itu bermula saat mobil bernomor polisi DN 1961 BG tersebut, berada di penurunan Santigi tikungan kanan. Ia pun pelan-pelan berbelok. “Eh, tiba-tiba dari depan, ada mobil laju. Saya kaget, dan langsung baku tabrak pak,” jelasnya.
Nahas baginya, kerusakan parah tampak bagian kanan depan, tepatnya pada roda ban kana. ” itu per sama perekat kampasnya patah pak,” ucapnya singkat mengingat kejadian cepat tersebut.
“Kami sekeluarga baru tiga tahun ini pulang. Karena beberapa tahun lalu kan pandemic. Baru Ramadhan ini bisa pulang. Kebetulan saya dapat cuti 13 hari,” kata Nurwanto.
Sambil mondar-mandir sesekali bibirnya berulang kali berucap, “namanya musibah”. Lelaki yang bekerja di perusahaan sawit PT Letawa, anak perusahaan dari PT Astra Group itu, pusing melihat kondisi mobilnya. “Ini mobil rental saya sewa selama 10 hati,” lirihnya sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal itu.
Sementara itu sopir Grand mix Abdul Muis tak banyak komen. “Kejadiannya sangat cepat pak. Saya kan lagi pendakian, jadi tinggi gas. Pas di tikungan, saya lambat kase turun gas. Pas di depan ada mobil. Kami baku tabrak pas di tengah marka jalan ini pak,” terangnya mengurai sambil menunjuk bekas bannya saat mengerem.
Muis yang berdomisili di Dusun Kebun Kopi Desa Nupabomba Kec. Tanantovea Kab. Donggala itu mengaku, dia dan kernetnya baru saja membongkar muatan tomat di rumah langganannya di Desa Lambunu Kab. Bolano Lambunu, Minggu (01/05/2022) subuh.
“Pas selesai tadi jam sebelas siang ini, saya langsung kembali ke Palu,” terangnya. Mengenai jalan keluarnya, keduanya sepakat menyelesaikan secara kekeluargaan. “Ternyata musibah ini berbuah berkah. Pak Nurwanto ini keluarga saya. Lama baru kami ketemu. Kami sama-sama perantauan dari Jawa,” akunya senang.
Lelaki asal Kab Boyolali, Jawa Tengah itu, menampik bilang dikatakan sedang menyetir dalam keadaan mengantuk. “Saya tidak mengantuk pak, hanya sesekali menguap saja. Saya normal dalam menyetir,” alasannya.
“Saya juga ini pak, luka bagian muka karena ba tabrak cermin,” sambungnya sambil memperlihatkan lukanya, (hcb)
Laporan : Hasan Cl. Bunyu