Irjan pun menyayangkan sikap Hamsi yang beberapa kali menyampaikan “orasinya” di dalam masjid. “Kan tidak elok menyampaikan kata-kata kasar dan caci maki yang ditujukan kepada kepala desa di dalam masjid,” protes, jengkel.
Seorang aparat Desa Pande juga menyayangkan sikap oknum kades yang enggan berkantor lagi. “Masa kami di perintahkan untuk melaksanakan tugas kami sesuai topoksi kami. Sementara kami ini sebagai aparat, hanya terbatas dalam melaksanakan tugas. Ya, hadir di sini. Kalo so tidak mau memerintah, mundur saja,” tanya aparat yang namanya mintta tidak di sebut.
Disisi lain, Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) Pande Muhammad Rifai SE menegaskan, jika BPD sudah menyampaikan teguran pertama, baik lisan maupun tulisan. “Saya telpon begitu agar, datang ke Pande menjalankan roda pemerintahan. Dia hanya bilang, iya. Tapi tidak ada juga nongol,” jelasnya saat media ini menemui di kediamannya.
Bukan itu saja, ketika orang nomor satu di desa yang berbatasan dengan Desa Gio tersebut, hadir di Pande, lebih memilih mengasingkan diri di kediamannya. “Beberapa hari di desa kita ada vaksinasi massal. Ibu camat suruh hadir. Dia malah tidak hadir. Itu kan kita mejilai sudah tidak taat lagi dengan atasan,” tukasnya.
Tindakan tegas, urai Rifai, akan dilakukan oleh BPD dalam menyikapi hal ini. “Ini surat sementara saya konsep, Insya Allah selesai lebaran saya akan menyurat ke bupati dan PMD,” terangnya sambil menunjuk ke tumpukkan surat-surat.
Lantas bagaimana sikap Kades Pande Matlun? Dia memberikan jawaban kepada media ini via sambungan seluler, Sabtu (30/04/2022) pukul 23:12 Wita. Matlun mempersilakan warga untuk menyampaikan aspirasi baik secara lisan maupun tulisan.