SAUSU, Kabar Selebes – Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol. Rudy Sufahriadi memastikan bahwa satu teroris DPO Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang tewas ditembak aparat Satgas Madagoraya adalah Suhardin alias Hasan Pranata.
Sebelumnya, Mabes Polri menyebut DPO yang tewas itu adalah Askar alias Jaid alias Pak Guru. Namun setelah diidentifikasi secara saksama ternyata teroris itu adalah Suhardin.
“Sudah dipastikan bahwa anggota MIT yang tewas ini adalah Suhardin,” kata Kapolda saat menggelar jumpa pers didampingi Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Toto Nurwanto dan Kabinda Sulteng Brigjen TNI Chandra di Mako Polsek Sausu Polres Parimo, Kamis (28/4/2022) pagi.
Irjen Pol. Rudy yang juga PJKO Madagoraya mengatakan, bulan Ramadhan 2021 tepatnya 11 Mei 2021 di desa Kalimago Kec. Lore Utara Kab. Poso kelompok MIT Poso telah mengeksekusi 4 warga dengan kondisi yang mengenaskan, ungkapnya dihadapan awak media.
Masih kata Irjen Pol. Rudy, menurut pemahaman mereka bulan ramadhan adalah saat yg tepat untuk melakukan amaliah.
Oleh karena itu dalam bulan Ramadhan tahun ini Satgas Madagoraya meningkatkan instensitas pencegahan dan berhasil melakukan tindakan tegas terukur, tambahnya.
Penangkapan dilakukan saat petugas Pos Sekat Desa Salubanga Sausu sedang melakukan patroli, menemukan orang yang dicurigai dan diduga sebagai salah satu DPO teroris MIT Poso.
Orang tersebut diperintahkan untuk menyerahkan diri, tetapi yang terjadi justru melakukan perlawanan dengan melempar body vest warna loreng yang diduga Bom.
“Karena membahayakan petugas terpaksa dilakukan tindakan tegas terukur yang berakibat orang tersebut meninggal dunia,”tegasnya.
Berdasarkan hasil identifikasi tim inafis Polda Sulteng, DPO teroris kelompok MIT Poso yang meninggal adalah Suhardin alias Hasan Pranata.
Saat ini jenazah sudah berada di Rumkit Bhayangkara Palu, jelas RudyDari tas pelaku ditemukan beberapa butir amunisi, parang, bom lontong yang didisposal, peralatan masak, puluhan paku, dan barang-barang lain.
“Kembali ditegaskan kepada dua orang sisa DPO teroris MIT Poso sebaiknya segera menyerahkan diri yaitu saudara Nae alias Galuh alias Mukhlas dan saudara Askar alias Jaid alias Pak Guru,” pungkas mantan Kapolda Jawa Barat ini.(*/abd)
Laporan : Abdee Mari