Pemerintah Indonesia melalui Pemerintah Sulawesi Tengah telah berikhtiar atas Poso. Antara lain
memberikan bantuan/stimulan untuk perbaikan ekonomi, perbaikan infrastruktur dan rumah ibadah, pembangunan pesantren, dan lain-lain. Namjun untuk selanjutnya, demi masa depan Poso khususnya, masih perlu fokus pada perbaikan ekonomi berbasis komunitas dan peningkatan pendidikan dan kompetensi dan juga humanitarian aid serta penataan birokrasi. Tidak berlebihan untuk anak-anak Poso dan Sulteng perlu diberikan beasiswa/akses pendidikan ke luar negeri yang lebih banyak untuk masa depan Sulteng yang lebih baik.
Trauma Healing Kolektif
Askese untuk diam dan pengumpulan diri berkaitan dengan hal yang dasariah ini: merelakan. Merelakan berarti membiarkan ada. Merelakan bukanlah fatalisme ataupun defaith-isme, melainkan suatu upaya memutus rantai kekerasan. Detraumatisasi dimulai dengan merelakan. Artinya, tidak menghantam kata-kata dengan kata-kata-karena selama itu pula orang masih berkubang dalam prasangka kolektif- melainkan mendengarkan dalam kesunyian. Dan, dalam sikap mendengarkan orang menjadi dekat dengan dirinya, mengumpulkan diri dan memasuki ketenangan hati.
Jalan untuk menghapus trauma di Poso mungkin masih jauh. Diperlukan upaya yang terus-menerus untuk menghapus trauma kolektif ini. Trauma kolektif bukan hanya disebuhkan melalui pembangunan ekonomi tapi juga bebasis pembangunan sosial, hukum serta agama. Bagi umat Islam tindakan merelakan tidak sulit dilaksanakan karena agama telah mengajarkan doktrin keikhlasan. Keihklasan adalah melampaui tindakan merelakan dan melupakan.
Menurut Taufikurrohman dalam jurnal Eduprof Vol 1 tahun 2019, secara etimologi, kata ikhlas dapat berarti membersihkan (bersih, jernih, suci dari campuran dan pencemaran, baik berupa materi ataupun immateri). Sedangkan secara terminologi, ikhlas mempunyai pengertian kejujuran hamba dalam keyakinan atau akidah dan perbuatan yang hanya ditujukan kepada Allah. Kata ikhlas dalam Kamus Istilah Agama diartikan dengan melakukan sesuatu pekerjaan semata-mata karena Allah, bukan kerena ingin memperoleh keuntungan diri (lahiriah atau batiniah. Jadi dengan keikhlasan berarti melampaui tindakan merelakan dan melupakan.