AMPANA, Kabar Selebes – Dalam rangka menindaklanjuti agenda pemerintah daerah yang tertuang dalam rencana program jangka menengah daerah (RPJMD) sampai dengan Tahun 2024 , kaitannya dengan pariwisata bahwa Wilayah Kabupaten Tojo Una-una secara geografis ada wilayah kepulauan dan wilayah pesisir dari Malei Tojo sampai Balingara.
Dua karakter wilayah yang sangat berbeda ini sehingga dibutuhkan desain pariwisata yang tepat sesuai dengan keinginan pasar atau para pengunjung.
Hal ini ditegaskan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tojo Unauna Moh Arsyad dalam acara focus group discussion ( FGD) yang dilaksanakan di lokasi objek wisata hutan mangrove Nggawia Kecamatan Tojo Barat yang dihadiri 13 kepala desa, kelompok pengelola serta Ketua BPD dan perangkat Desa.
Selanjutnya Arsyad menjelaskan untuk membangun pariwisata khususnya yang ada di wilayah darat pesisir harus diketahui siapa yang akan datang.
“Berbeda dengan pulau Togean yang semua kita ketahui yang datang ada wisatawan mancanegara ada juga wisatawan nusantara,” kata Arsyad.
Olehnya kata Arsyad perlu ada program perencanaan karena apa yang disukai pengelola belum tentu diminati oleh para wisatawan.
“Sehingga jika kita membangun mengelola destinasi tidak boleh sesuai dengan selera kita,” tandasnya.
Usai membuka acara FGD Arsyad yang didampingi kepala Bidang Destinasi Pariwisata meninjau beberapa lokasi potensi wisata yang ada di Kecamatan Tojo di antaranya tempat pengolahan kopi Tanambi yang telah dipasarkan sampai ke pulau Jawa.
Camat Tojo Barat Muh Ruslan Siparante mengucapkan terima kasih kepada Dinas Pariwisata yang telah membuat kegiatan FGD tepatnya di lokasi objek wisata harapannya agar potensi yang ada ini bisa menjadi prioritas .
Dijadwalkan Besok Kegiatan yang sama akan di laksanakan di Kecamatan Tojo dengan menghadirkan 16 Kepala Desa.(shl)
Laporan : Saiful Hulungo
