PALU, Kabar Selebes – KH Muhammad Idrus Ramli yang dijuluki Singa Aswaja telah usai melaksakan kegiatan Safari Dakwah yang dikemas dalam Tabligh Akbar di wilayah Sulawesi Tengah. Kegiatan yang dimulai sejak tanggal 4 hingga 8 Februari 2022, mendapat antusias dari umat muslim di Sulteng, yang hadir mengikuti ceramah agama Idrus Ramli.
“Safari dakwah tersebut dilakukan untuk memberi pemahaman nilai-nilai ahlussunnah wal jamaah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Harapan kami dapat memberikan pencerahan tarkait prinsip Kebhinekaan dalam bingkai ahlusunnah wal jamaah,” ujar Idrus Ramli Rabu, (9/2/2022).
Rangkaian Tabliqh Akbar Dakwah tersebut dimulai dari Lapangan Tua Molangke, Desa Tombiano, Kecamatan Tojo Barat, Kabupaten Tojo Una-una. Kemudian bergeser ke Masjid Agung Baiturrahman di Kabupaten Poso.
Kegiatan yang sama selanjutnya juga dilaksanakan di Masjid Agung Baiturrahim dan Masjid Ghalzan Al-Ghazali di Kota Palu , hingga ke Masjid Al Istiqomah Dolo di Kabupaten Sigi, yang digelar Forum Majelis Ta’lim Bersatu (FMTB).
Dalam Tabliqh Akbar, Idrus Ramli sebagai penceramah mengingatkan akan bahaya aliran Wahabi. Bahkan secara lugas dan tegas, ia menyatakan menolak ajaran atau paham Wahabi, karena dinilai banyak menyimpang dari ajaran-ajaran agama serta kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ia menyebut, hampir seluruh titik di Indonesia ada Wahabi. Sementara Wahabi bukan diikuti ulama salaf walaupun sebagian mereka mengaku sebagai ulama salaf. Selain itu aliran Wahabi tidak punya sanad (sandaran) yang jelas dengan dalil-dalil yang mereka sebarkan.
“Wahabi akidahnya menggunakan tri tauhid, tauhid rububiayh, tauhid uluhiyah, tauhid asma wa sifat. Tri tauhid Ini membuat orang menjadi radikal dan membuat anak durhaka kepada orang tuanya,” aku Idrus Ramli ketika berdakwah.
Senada dengan Idrus Ramli, tokoh agama yang merupakan Ketua PCNU Tojo Una-una, H Hasan Lasita, bersama ketua Asbabul Kahirat dan Camat Tojo Barat, juga mengingatkan dan memberi pesan mendalam, agar mewaspadai terhadap aliran atau ajaran-ajaran yang ingin memecah belah umat dan bangsa, pada sambutannya saat kegiatan di Touna.
Hasan Lasita bahkan sempat memberikan imbauan kepada masyarakat Touna supaya berhati-hati dan waspada sehingga tidak terpapar paham Wahabi atau radikalisme, dengan harapan agar masyarakat berpaham ahlusunnah wal jamaah, serta cinta terhadap NKRI.
Dari seluruh rangkaian Safari Dakwah tersebut, Idrus Ramli Sang Singa Aswaja menitipkan pesan bahwa menerapkan prinsip kebhinekaan dalam bingkai ahlusunnah wal jamaah sangatlah penting. Jangan suka membidahkan, mnyesatkan bahkan mensyirikkan sesuatu hal yang berkaitan dengan agama.(abd/mit)
Laporan : Mitha