PALU, Kabar Selebes – Rektor Universitas Muhammadiyah Palu, Prof. Dr. H. Rajindra, SE, MM kembali melakukan penyegaran pejabat dilingkup kampus biru itu.
Hal itu ditandai dengan pelantikan 17 pejabat struktural di Aula Rektorat Unismuh Palu pada Kamis (4/12/2021).
Ini merupakan pelantikan gelombang terakhir dalam kepemimpinan guru besar bidang Ilmu Manajemen itu di Unismuh Palu.
Sekretaris BPH Unismuh Palu, Amin Parakasi, dalam sambutannya mengatakan pelantikan kali ini merupakan pelantikan lintas generasi.
Dimulai dari pejabat yang berusia 20-an tahun sampai 50-an tahun. Ini tandanya Unismuh Palu akan bersatu dan memperkuat kebersamaan di lingkup Unismuh Palu.
“Hendaknya pejabat yang baru dilantik bisa mengikhlaskan diri dalam melakukan pengabdiannya,” ucapnya.
Sementara Rektor Rajindra, mengatakan pelantikan ini merupakan yang terakhir. Meski masih ada beberapa jabatan yang kosong dan harus diisi di tahun 2021.
“Pelantikan atau mutasi itu adalah hal biasa dalam suatu organisasi. Tugas pokok dosen itu hanya melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, untuk di lingkup Muhammadiyah ditambahkan satu menjadi Catur Dharma. Jabatan yang dilantik barusan ini adalah jabatan tambahan,” katanya.
Rajindra menambahkan sejak melantik pejabat tahap pertama sejak terpilih rektor pada periode ke kedua, para pejabat tersebut langsung tancap gas bekerja.
Dalam jangka 4 bulan bekerja mulai bulan Agustus-November ternyata bisa menaikkan rangking Unismuh Palu pada UniRank menjadi rangking dua dibawah Untad.
Ini merupakan pembuktian kerja dari pejabat yang dilantik sebelumnya bahwa mereka bisa bekerja.
“Tahun 2020, khusus untuk Perguruan Tinggi Islam seluruh dunia, dari 546 yang dinilai dari seluruh dunia, hanya dua perguruan tinggi Islam yang masuk kategori penilaian yaitu Unismuh Palu dan Unismuh Luwuk. Dimana Unismuh Palu mendapatkan rangking satu di Sulawesi Tengah dan urutan 140 di dunia untuk Perguruan Tinggi Islam. Ini merupakan hasil kerjasama dari semua civitas serta tim humas yang melakukan publikasi terhadap kerja-kerja civitas akademika,” jelasnya.
Ia juga kembali mengingatkan bahwa pejabat baru yang dilantik ini harus punya motivasi tinggi, bekerjalah sebagaimana mestinya bukan sebagaimana mestinya.
“Selesaikan pekerjaan sebagaimana yang dimanahkan, jangan mengurusi pekerjaan yang bukan bagian dari amanah yang diberikan,” tutupnya. (*/nur)
Laporan : Nurlela