PARIGI, Kabar Selebes – Puluhan napi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, mengamuk akibat tak terima empat orang rekan mereka yang diduga kuat dianiaya lima petugas sipir karena kedapatan menyimpan HP saat razia blok, Kamis (7/10/2021).
Akibatnya, puluhan napi meringsek masuk hingga ke bagian ruangan administrasi dan merusak serta membakar sejumlah fasilitas milik Lapas Kelas III Parigi, yang terjadi sekitar pukul 16.00 WITA.
Tidak hanya itu, puluhan napi juga meminta agar kelima petugas sipir yang diduga melakukan penganiayaan agar dicopot.
Selain itu, para napi juga meminta agar keempat orang rekannya yang diduga dianiaya petugas sipir diberikan penanganan medis.
Setelah beberapa menit kemudian, petugas medis tiba di Lapas Kelas III Parigi, yang kemudian memberikan penanganan terhadap keempat orang napi tersebut.
Kepala Lapas Kelas III Parigi, Muhammad Askari Utomo, kepada sejumlah wartawan mengaku akan menerim tuntutan puluhan napi tersebut dan akan menyampaikannya kepada pimpinan.
Selain itu, harus ada klarifikasi terlebih dahulu dari semua arah terkait tuntutan tersebut.
Bahkan, dia memastikan akan ada pemeriksaan dari pimpinan terkait persoalan tersebut.
“Kami siap memberikan klarifikasi dan diperiksa oleh pimpinan,” akunya.
Namun, yang menjadi fokus pihaknya saat ini, situasi di Lapas Kelas III Parigi harus kondusif.
Ditanya terkait ada atau tidaknya laporan yang disampaikan para napi terhadap dugaan penganiayaan, Askari Utomo, mengaku tidak pernah menerimnya.
Namun, dia membenarkan adanya razia HP yang dilakukan petugas sipir diseluruh blok satu jam sebelum kejadian.
“Yang pastinya kami belum mengetahui penyebab pastinya masalah ini,” tandasnya.
Hingga saat ini, situasi di Lapas Kelas III Parigi berangsur-angsur membaik.
Ratusan personel kepolisian bersenjata lengkap dan gas air mata juga tetap disiagakan di Lapas Kelas III Parigi.
Selain itu, turut disiagakan pula satu unit mobil Water Canon milik Polres Parigi Moutong dan satu uni mobil pemadaman kebakaran. (ry)
Laporan : Roy Lasakka