Tutup
PilihanSulawesi Tengah

Jalan Putus di Kulawi, Warga Gotong Peti Jenazah Sejauh 15 KM Melewati Longsoran

310
×

Jalan Putus di Kulawi, Warga Gotong Peti Jenazah Sejauh 15 KM Melewati Longsoran

Sebarkan artikel ini
Warga menggotong peti jenazah melewati jalan yang longsor di Kulawi.(Sumber foto : Facebook Putra Anca)

SIGI, Kabar Selebes – Hujan yang turun sepanjang hari dalam sepekan ini membuat jalan penghubung Palu – Kulawi terputus akibat tertimbun tanah longsor. Hal ini membuat kendaraan yang melintas terganggu.

Bahkan, terputusnya jalur transportasi ini membuat seorang warga yang meninggal pada hari Senin (30/8/2021) dan seharusnya dibawa ke Lindu Kabupaten Sigi, terhalang karena akses jalan longsor penghubung Kota Palu dengan Kulawi putus.

Menurut Kapolsek Kulawi Iptu Hasan, jalur trans Palu-Kulawi yang terputus akibat longsor itu sepanjang 10 kilometer.

Daerah yang longsor itu terletak di Desa Sadaunta termasuk arah simpang tiga menuju ke Lindu yang kini swdang dalam perbaikan.

“Kalau yang mengusung jenazah sepanjang 15 kilometer itu karena pihak keluarga menginginkan untuk tetap dimakamkan di Lindu,” jelasnya.

Selain putus, jalan juga digenangi air akibat curah hujan yang cukup lebat mengguyur wilayah tersebut. Sehingga menyebabkan listrik padam serta akses jaringan telekomunikasi susah.

“Warga sudah menerima laporannya sejak kemarin sehingga warga membantu menggotong peti jenazah,” kata Hasan.

Menanggapi hal ini, Pengamat Kebijakan Publik Dr Irwan Waris menyayangkan adanya jenazah yang harus digotong menyebrangi wilayah yang longsor. Dia menyebut, di wilayah Lindu dan sekitarnya terdapat fasilitas kesehatan yang bagus untuk masyarakat.

“Sehingga masyarakat tidak terlalu jauh lagi untuk pergi berobat sehingga warga bisa mengakses dengan mudah,” kata Dr Irwan Waris saat di hubungi oleh Kabarselebes.id, Selasa (31/08/21).

Agar tidak terjadi kasus serupa, Ia menyarakan pemerintah Sigi  menyiapkan fasilitas kesehatan yang baik di ibu kota Lindu.

Demikian halnya mengenai jalan yang rusak agar bisa diperbaiki secara all out bukan dengan cara hit and run.

Hit and run itu adalah diperbaiki sebentar lalu rusak lagi. Saya rasa ini memang diperbaiki secara serius. Dananya maksimal bukan apa adanya, mungkin bisa meminta bantuan pemerintah pusat walaupun mungkin itu jalan kabupaten, tapi kan bisa kebaikan masyarakat yang berada di wilayah lindu dan sekitarnya supaya mereka bisa merasakan hasil-hasil pembangunan,”kata Irwan Waris.(am)

Laporan : Alsih Marselina

Silakan komentar Anda Disini….